EKONOMI & BISNISFEATUREDWAKATOBI

Lambatnya Distribusi BBM ke APMS di Wakatobi, Penyebab Langka dan Mahalnya Premium

538
×

Lambatnya Distribusi BBM ke APMS di Wakatobi, Penyebab Langka dan Mahalnya Premium

Sebarkan artikel ini

WAKATOBI – Sering terjadi kekosongan stok BBM di APMS Wandoka, Wailumu, dan Matahora Kacamatam Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, disebabkan dengan pendistribusian dari Importir yang tidak rutin sesuai jadwal.

Menurut pemilik APMS di Waelumu, kekosongan yang terjadi karena sering terjadinya keterlambatan pendistribusian.

“Tidak mungkin kita mau buka kalau tidak ada BBM yang dibawakan oleh transportir, kita ini kan penerima, kan sudah ada transportir yang membawakan BBM ke masing-masing APMS yang ada ini,” ungkap Agung saat dikonfirmasi di kediamanya, Jum’at (6/7/2018).

Menurut Agung, seharusnya yang diperhatikan adalah transportir yang mengangkut BBM dari depot Baubau, Jika itu sudah didistribusikan maka stok dipastikan aman.

“Kami ini sering dibilang orang kenapa APMS ini sering tutup. Padahal APMS La Naane (Trasportir), sering dibuka. Itu karena BBM jenis Premium yang dibawa dari Baubau disalurkan dulu ke APMS nya, nanti habis baru kami dibawakan,” tambah Agung.

Parahnya, BBM yang didistrubusi ke APMS miliknya dan APMS lainya tidak sesuai dengan kuota yang disepakati.

Kendati adanya kuota BBM di masing-masing APMS yang ada di Wangiwangi, APMS milik La Naane tidak melayani pengisian premium.

Menurut La Naane pengisian BBM jenis premium yang tidak dibuka di APMS miliknya dijalankan sesui mekanisme dan intruksi dari depot penyuplai dan memprioritaskan penjualan Petralite.

“Kalau pelayanan premium ini, bukan tiap hari tidak dilayani, tapi itu kadang-kadang, ada tekhnisinya. Ada amanah dari Pertamina untuk pemasaran Pertalite,” ucap La Naane.

La Naane mengatakan, tidak buka setiap hari di APMSnya karena banyak kekosongan dan hanya boros tenaga.

“Jam 7 pagi sampai jam 4 sore kalau kita buka, hari kedua sudah banyak lengahnya, kita kan boros tenaga,” tutupnya.


Reporter : Syaiful
Editor : Hendriansyah

You cannot copy content of this page