Kendari

Laut Banda Dilanda Gempa 6,9 SR, BMKG: Guncangan Terasa di Dua Daerah di Sultra

333
×

Laut Banda Dilanda Gempa 6,9 SR, BMKG: Guncangan Terasa di Dua Daerah di Sultra

Sebarkan artikel ini
BMKG Sultra
Istimewa

Reporter: Ferito Julyadi / Editor: Kang Upi

KENDARI – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut dua daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra) ikut merasakan guncangan akibat gempa bumi di laut banda.

Gempa terjadi Jumat 21 Agustus 2020 sekitar pukul 11.09 Wita dengan pusat gempa di Laut Banda, Maluku, pada jarak 165 km Tenggara Buton Selatan Sultra pada kedalaman 586 km.

Hasil analisis BMKG menunjukan episenter gempa tersebut berada di koordinat 6,84 LS dan 123,48 BT. Untuk kekuatan atau magnitudo berada di 6,9 Skala Riters (SR).

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menyebutkan, guncangan gempa dirasakan di daerah Waingapu dan Wakatobi III-IV MMI, Mataram.

Selain itu guncangan gempa juga turut dirasakan di Sumbawa Besar III MMI, Kota Bima, Ende, Ruteng, Kairatu, Banda II-III MMI, Tambolaka, Kendari, Kupang, Ternate dan Alor II MMI.

Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kata Rahmat Triyono, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam akibat adanya deformasi atau penyesaran pada lempeng yang tersubduksi di bawah Laut Banda.

Sementara itu, lanjut Rahmat, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (Normal Fault).

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegas Rahmat Triyono.

Dalam monitoring BMKG, terang Rahmat, hingga pukul 11.50 Wib, menunjukkan adanya 1 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan kekuatan 5,0 SR.

Untuk Rahmat mengimbau masyarakat khususnya di daerah yang berpotensi terdampak untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Ia juga berpesan agar masyarakat harus menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan khususnya saat gempa susulan terjadi.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” imbaunya.

You cannot copy content of this page