NEWS

Literasi Digital Sulawesi 2021: Pahami Netiket dan Kedepankan Sopan Santun agar Nyaman Bermedia Sosial

950
×

Literasi Digital Sulawesi 2021: Pahami Netiket dan Kedepankan Sopan Santun agar Nyaman Bermedia Sosial

Sebarkan artikel ini

Redaksi 

Buol – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada Selasa, 29 Juni 2021 di Buol, Sulawesi Tengah. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Aman dan Nyaman dalam Bermedia Sosial”.

Program kali ini menghadirkan 512 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari Yenti Dwi Rositasari selaku Guru Sosiologi SMA Madani; Handayani Husain selaku Koordinator Wilayah Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Bogor, Jawa Barat; Musyafir selaku pegiat literasi dan teknologi, serta Ronny Buol selaku jurnalis. Sedangkan yang bertindak sebagai moderator adalah Noni Arnie selaku jurnalis lepas.

Tampil sebagai narasumber pertama yakni  Handayani Husain yang membawakan materi tentang keahlian digital dengan tema “Positif, Kreatif, dan Aman di Internet”. Dalam pandangan Handayani, internet telah menjadi kebutuhan di era digital. Meskipun demikian, ada etika dan keamanan yang harus dijaga agar penggunaannya positif. “Kedepankan sopan santun; jangan unggah data pribadi dan hal yang membahayakan; periksa pengaturan akun dan sandi; serta verifikasi sebelum membagikan berita,” tegas Handayani.

Selanjutnya, Ronny Buol tampil mengusung materi dengan tema “Bebas namun Terbatas: Berekspresi di Media Sosial”. Menurut dia, meskipun menggunakan emoticon, tetapi, kondisi seseorang kala bergembira, marah, sedih, atau bingung, sulit diprediksi. Oleh karenanya, dalam berkomunikasi di media sosial, warganet harus mengetahui etika dan etiket. Etika adalah norma yang tertulis, sedangkan etiket merupakan norma tidak tertulis, yang kemudian dalam dunia digital lebih dikenal dengan netiket. “Ketika ingin mengekspresikan diri di media sosial, pilih tujuan kirimannya. Kalau itu ditujukan kepada kelompok kecil, ekspresikan di dalam kelompok tersebut, tidak perlu dibagikan di kelompok yang lebih luas,” ujarnya.

Pemateri ketiga, Yenti Dwi Rositasari, membawakan materi tentang budaya digital dengan tema “Penggunaan Bahasa yang Baik dan Benar di Dunia Digital”. Yenti berpendapat, terdapat empat hal yang tidak boleh diumbar atau diunggah di media sosial, yaitu persoalan keluarga, masalah hubungan percintaan, rencana besar, dan memamerkan harta benda. Selain itu, hindari juga konten atau komentar yang menyinggung SARA serta sindiran yang berpotensi menyinggung orang banyak. “Kata-kata yang baik ketika disampaikan belum tentu diterima, jadi kita harus waspada dalam berbahasa dan sadari apa yang akan ditulis di media sosial,” imbuhnya.

Pembicara terakhir, Musyafir, menyampaikan materi bertema “Kenali dan Pahami Rekam Jejak di Era Digital”. Ia mengatakan, semua yang dilakukan seseorang di internet baik secara sadar maupun tidak, akan meninggalkan jejak digital. Jika tidak dikelola dengan bijak, hal tersebut bisa merugikan pemilik akun. “Risiko itu, misalnya kebocoran data pribadi, pengelabuan, sampai ancaman reputasi profesional,” ujar Musyafir.

Sebanyak 40 peserta yang ikut dalam seminar di Kabupaten Buol ini cukup antusias mengikuti jalannya acara. Sejumlah pertanyaan dilontarkan peserta di kolom komentar, salah satunya datang dari Imam Birawa yang bertanya soal kiat untuk mengajarkan anak-anak yang sudah aktif di media sosial. Menurut Ronny Buol, orang tua memiliki tanggung jawab untuk memandu dan memberikan batasan kepada anaknya dalam mengakses media sosial. Panitia seminar virtual menyediakan 10 voucher dengan nilai masing-masing Rp 100.000 untuk 10 penanya terbaik, serta memberikan fasilitas e-sertifikat kepada para seluruh peserta.

Kegiatan Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021. Kegiatan yang diadakan secara gratis ini memiliki berbagai konten menarik dan materi yang informatif dari para narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

You cannot copy content of this page