FEATUREDNASIONALPARTAI POLITIKPOLITIK

Mahasiswa Corong Pendidikan Politik Bagi Masyarakat Dalam Memilih Pemimpin

333
×

Mahasiswa Corong Pendidikan Politik Bagi Masyarakat Dalam Memilih Pemimpin

Sebarkan artikel ini

JAKARTA – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia DKI Jakarta gelar Dialog Nasional  dengan mengusung Tema “Peran pemuda dan mahasiswa  dalam mengawal pesta demokrasi pemilu 2019” di gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU), Selasa, (18/9) dini hari.

Ketua Mabinda PKC PMII DKI Jakarta, Sudarto menyatakan, kegiatan tersebut merupakan langkah yang tepat bagi pemuda dan Mahasiswa untuk menciptakan dan berpartisipasi dalam menciptakan pesta politik 2019 yang lebih baik nanti.

“Ini adalah salah satu upaya yang baik bagi PMII didalam mengambil suatu inisiatif untuk berpartisipasi mendorong peran aktif mahasiswa dan pemuda untuk mengawal pesta demokrasi dipemilu di 2019,” tuturnya di gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU), Selasa, (18/9/2019).

Menurut Sudarto, Pemudah dan Mahasiswa sebagai salah satu elemen terpenting bagi bangsa ini sebab mahasiswa tidak terkontambinasi langsung oleh politik praktis serta tidak memiliki keterikatan dengan partai politik maupun bacaleg. Karenannya, kata dia mereka masih dapat didengar oleh masyarakat dengan begitu mahasiswa dapat turut andil dalam menciptakan suhu pemilu dan pileg yang damai serta dapat memberikan pendidikan politik bagi masyarakat.

“Jadi memang mahasiswa ini menjadi bagian dari elemen pemuda penting bagi bangsa ini. Yang Tentu mahasiswa ini masih di anggap sebagai masyarakat yang punya kopetensi yang punya idealisme, punya kejujuran yang tidak punya kepentingan terlepas dari hegemoni kepentingan politiklah, baik itu politik praktis bagi caleg-caleg maupun partai politik sehingga masyarakat masih mendengar suara mahasiswa itu,” terang Sudarto.

Salah satu Calon DPD DKI Jakarta Nomor Urut 42, ini juga mengungkapkan, dari tahun ketahun Pemilu maupun Pileg tingkat Golput dimasyarakat itu selalu mengalami peningkatan karena masyarakat masih memiliki kekuarangan kesadaran terhadap pentingnya peran kita dalam memilih pemimpin baik di Tingkat Kepala daerah, Presiden maupun ditingkat Legislatif. Untuk itu, ia mengaku bahwa pemuda maupun mahasiswa harus mengambil peran untuk menyadarkan masyarakat sehingga tingkat golput itu dapat menurun.

“Ini penting sehingga penyelenggaraan pemilu mesti harus melibatkan peran aktif mahasiwa ini dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat didalam keikutsertaannya dipemilu supaya di tingkat golputnya itu mengecil karena treannya dari pemilu kepemilu itu partisipasi pemilih itu selalu menurun itu menunjukan bahwa kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemilu didalam pemilih pemimpin baik itu DPD, DPRD Kab dan Kota , maupun DPR RI itu mereka masih menganggap bahwa demokrasi ini hanya formalitas saja. Oleh karena itu peran pemuda dan mahasiswa ini mesti didorong terus dan dilibatkan secara aktif,” jelas Sudarto

Sudarto berharap, dengan turut berpartisipasi aktifnya pemuda maupun mahasiswa dalam mencerdaskan masyarakat ini, masyarakat juga dapat menentukan pilihannya dengan tepat dan mampu melahirkan pemimpin-pemimpin yang memiliki integritas, mampu mewakili aspirasinya serta tidak melakukan tindakan korupsi.

“Kita berharap dengan peran aktif mahasiswa ini masyarakat juga punya sikap, punya pemikiran, punya pilihan-pilihan yang cerdas dengan memilih wakil-wakil rakyat, pemimpin-pemimpin yang dapat mewakili rakyat ini, itu pemimpin-pemimpin yang punya kredibilitas, punya moralitas yang bagus dan terpenting adalah pemimpin-pemimpin yang bersih yang bebas dari anasir anasir korupsi,” cetus Calon DPD DKI Jakarta Nomor Urut 42 tersebut.

“Dan ini tentu mahasiswa harus menjadi corong untuk memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat untuk bisa memilih pemimpin-pemimpin atau wakil rakyat nanti,” sambungnya.(b)


Reporter: Suriadin

You cannot copy content of this page