Kolaka Utara, MEDIAKENDARI.COM – Puluhan massa aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), yang telah di umumkan oleh pemerintah beberapa hari yang lalu yakni BBM jenis pertalite,solar, dan pertamax, pada Senin (5/9/2022).
Massa aksi yang tergabung tersebut adalah himpunan mahasiswa Islam (HMI) cabang Kolaka Utara, pergerakan mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Kolaka Utara, ikatan pelajar Muhammadiyah (IPM) Kolaka Utara, dan Priip Kat kolaka Utara serta sebagian masyarakat Kolaka Utara.
Afdal salah satu orator dari pergerakan mahasiswa Islam Indonesia, dalam orasinya mengatakan, bahwa kami menolak dengan keras naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) yang telah di umumkan oleh pemerintah pusat.
Baca Juga : Tak Terbendung, Ratusan Masa Aksi Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Kantor DPRD Sultra
Di mana pemerintah pusat telah menaikkan BBM jenis pertalite dari harga Rp.7.650 menjadi Rp.10.000 kemudian BBM jenis solar dari harga sebelumnya Rp.6.500 naik menjadi Rp.8.850,serta Pertamax Rp.14.650 dari harga sebelumnya Rp.12.550
Olehnya itu Afdal meminta kepada pemerintah pusat, untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) yang baru beberapa hari dinaikkan, membuat rakyat menjerit, maka dari itu beberapa tuntutan atau pernyataan sikap yang diminta para massa aksi.
“Seperti tolak kenaikan BBM,mendesak pemerintah untuk menormalkan BBM subsidi, mendesak pemerintah agar bertanggung jawab atas naiknya harga sembako. Serta mendesak DPRD Kolaka Utara semua fraksi untuk membuat surat rekomendasi penolakan kenaikan harga BBM,” ungkapnya
“Mendesak Kapolri untuk mundur dari jabatannya, mendesak Kapolres Kolaka Utara untuk menyidak SPBU yang ada di Kolaka Utara, memberantas mafia migas di Kolaka Utara, serta mengecam keras tindakan refresif terhadap mahasiswa,” sambungannya.
Baca Juga : Angkutan Umum Geruduk Kantor DPRD Sultra Tolak Kenaikan BBM
Kemudian massa aksi pun menyegel dua SPBU, yang ada dalam kota lasusua yakni SPBU di desa Patowonua dengan nomor kode SPBU 75.939.01 dan SPBU desa Watuliwu yang nomor kodenya 74.93503.
Sementara itu, pengawas SPBU di desa Patowonua Yusran menuturkan, bahwa SPBU siap untuk disegel, jika memberikan BBM subsidi pada oknum yang bukan pada peruntukannya yakni masyarakat pada kalangan bawah.
Dalam aksi tersebut, para masa aksi mendapat puluhan pengawalan yang ketat dari polres Kolaka Utara yang di pimpin oleh Wakapolres Kolaka Utara Kompol Sofwan Rosidi,SIK.,MH. Yang bakal melakukan aksi demonstrasi di kantor DPRD Kolaka utara.
Reporter : Pendi
Facebook : Mediakendari