Kendari

Mahasiswa IAIN Kendari Tolak Rencana Kedatangan Presiden

2033
KBM IAIN Kendari
KBM IAIN Kendari saat mebggelar aksi di Gerbang Ranomeeto atau perbatasan Kendari-Konawe Selatan (Konsel). Foto: MEDIAKENDARI.com/Ardiansyah Rahman.

Reporter : Ardiansyah Rahman

KENDARI – Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menyatakan penolakan atas rencana kedatangan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) ke Sulawesi Tenggara (Sultra).

Penolakan disampaikan dalam aksi demonstrasi di Gerbang Ranomeeto sebagai jalur utama menuju Kota Kendari dari arah Bandara Halu Oleo yang akan dilalui rombongan presiden.

Ketua Senat Mahasiswa (Sema) IAIN Kendari, Sarman mengatakan, aksi demonstrasi dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap Pemerintahan Jokowi – Maruf Amin.

Sebab banyak masalah yang hingga saat ini belum juga terselesaikan, seperti penembakan Yusuf dan Randi yang saat ini penuntasan kasusnya masih ngambang.

“Masih banyak masalah yang belum terselesaikan dimasa kepemimpinan Jokowi terkesan ada pembiaran, dan saat ini belum adanya konsep dari presiden dalam mengatasi wabah Covid-19,” kata Sarman, Rabu 21 Oktober 2020.

Selain itu, Sarman juga menilai kunjungan kerja Presiden ke Sultra berpotensi melanggar protokol covid-19 karena akan menciptakan kerumunan di masyarakat.

“Jika Presiden hadir pasti akan memancing masyarakat dengan adanya kerumunan tersebut. Padahal pemerintah melarang masyarakat membuat kegiatan,” pungkasnya.

Untuk informasi, rencana kedatangan Presiden RI tersebut yakni dalam rangka meresmikan Jembatan Teluk Kendari dan Pabrik Gula yang ada di Kabupaten Bombana.

Pabrik gula yang bakal diresmikan tersebut digadang-gadang akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Dan dapat mengendalikan gejolak harga gula, sekaligus menjadi penyuplai kebutuhan gula nasional.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version