KENDARI – Keluarga Besar mahasiswa (KBM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menyesalkan rektor IAIN yang tak mau hadir diupacara Hari Pahlawan 10 November yang dilaksanakan oleh KBM.
Ketua Senat Mahasiswa IAIN Sarman Al Ausy mengatakan padahal kegiatan tersebut digagas Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) IAIN yang berlangsung di pelataran gedung terpadu Kampus IAIN. Mahasiswa juga bertanya-tanya mengapa rektor yang memimpin kampus sebesar IAIN acuh tak acuh terhadap kegiatan yang dilaksanakan mahasiswanya.
Pihaknya juga telah mengundang rektor secara resmi agar menghadiri upacara hari pahlawan, tapi sampai hari pelaksanaan upacara rektor tak hadir ataupun yang mewakili rektor.
“Sangat disayangkan di momen seperti ini yang seharusnya rektor bisa menjadi contoh kepada anak-anaknya untuk membangkitkan semangat nasional dan semangat kepahlawanan dan mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur justru rektor jugalah yang tidak ada di tempat,” ujarnya, Rabu 10 November 2021
Dalam orasinya Sarman Al Ausy menandaskan pihak kampus tidak pernah mendukung kegiatan yang diselenggaran oleh lembaga-lembaga kampus.
“Bagaimana tidak disaat kelembagaan mahasiswa membuat kegiatan internal kampus rektor jarang hadir, kadang juga diwakili, tapi lebih banyak tidak hadirnya dan parahnya dalam hal izin gedung dan peminjaman barang-barang kita selalu dipersulit,” jelasnya
“Berbanding terbalik dengan kegiatan eksternal, rektor selalu menghadiri undangan. Sehingga menurut kami ini adalah bentuk diskriminasi terhadap mahasiswa,” tambahnya
Selanjutnya, Sarman Al Ausy berharap pihak kampus dalam hal ini rektor IAIN Kendari untuk profesional dalam merespon kegiatan-kegiatan mahasiswa serta tidak mempersulit mahasiswa dalam hal peminjaman barang
“Intinya, kami menginginkan lembaga mahasiswa ini bisa didukung full dari bentuk pendanaan, alat dan barang terlebih kami sangat mengharapkan adanya pencerahan dari rektor disetiap kegiatan yang dibuat mahasiswa,” tutupnya.
Penulis : Muhammad Ismail
