NEWS

Masa Aksi Bubar, Jalan Seputaran Bundaran Gubernur-Polda Sultra Kembali Kondusif 

657
×

Masa Aksi Bubar, Jalan Seputaran Bundaran Gubernur-Polda Sultra Kembali Kondusif 

Sebarkan artikel ini

KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Kondisi terkini jalur Bundaran Gubernur-Polda Sultra terpatau sudah kondusif, setelah massa aksi yang melakukan unjuk rasa peringati tiga tahun meninggalnya Randi-Yusuf. Di mana para masa aksi tersebut, telah dibubarkan oleh pihak Kepolisian, Senin (26/9/2022).

Sejauh ini, jalan tersebut sudah bisa dilewati oleh pengendara roda dua maupun empat. Yang sebelumnya lokasi tersebut, mengalami kemacetan dan pengendara harus berbalik arah.

Diketahui, sebelumnya jalur menuju Jalan P. Antasari ditutup menggunakan kawat berduri, sehingga pengendara harus memilih jalur lain, begitupun yang dari Nanga-Nanga menuju Bundaran Kantor Gubernur.

Baca Juga : Meski Berkahir Dengan Tembakan Gas Air Mata, Demo Peringati Tiga Tahun Randi-Yusuf Berjalan Kondusif, Wakapolda Sultra : Tidak Ada Kericuhan

Sedangkan jalur lain yakni, Perempatan Bundaran Gubernur untuk saat ini juga sudah bisa dilewati, dengan kondisi yang sudah kondusif begitupun dengan Jalan sekitar Bundaran Tank.

Kapolresta Kendari, Kombes Pol Muh Eka Fathurahman menyampaikan, terjadinya pembubaran yang dilakukan oleh pihak kepolisian kepada kelompok unjuk rasa, itu disebabkan melakukan lempar batu ke arah aparat yang menjaga.

Baca Juga : Kadin Sultra Berharap Kunjungan Presiden Beri “Angin Segar” Pengusaha Aspal Buton

“Kami sudah melakukan himbauan kepada mereka, namun tidak diindahkan. Sehingga kamin mengambil tindakan pembubaran massa aksi secara paksa,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, ia menduga bahwa sekelompok massa aksi tersebut bukan mahasiswa, melainkan oknum yang sudah dipersiapkan untuk melakukan keributan di dalam unjuk rasa itu.

Sebab hal itu terjadi, di saat dua kelompok massa aksi, yakni dari Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Halu Oleo dan Cipayung Plus Sulawesi Tenggara (Sultra), diterima oleh pihak Polda Sultra.

 

Reporter : Muhammad Ismail

You cannot copy content of this page