Reporter : Jaspin
Editor : Taya
TIRAWUTA – Sebanyak 651 Badan Pengawas Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 menggelar apel siaga patroli pengawasan anti politik uang di Lapangan Nur Latamoro Rate-Rate, Koltim, Minggu (14/4/2019).
Ketua Bawaslu Koltim Rusniati Rakibe mengatakan, apel siaga ini dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia. Upacara ini, kata dia, dilakukan sebagai gerakan bersama sebelum memulai masa tenang yang dimulai pada Minggu 14 April 2019.
“Apel ini berlansung seluruh Indonesia, ini dilakukan sebagai gerakan bersama karena hari ini merupakan masa tenang,” jelasnya.
Menurut dia, pada masa tenang kerja-kerja pengawasan biasanya lebih berat karena potensi banyak pelanggaran terjadi.
“Berdasarkan pengalaman, kemungkinan pelanggaran itu sering terjadi pada masa masa tenang, pada masa tenang biasanya praktek bagi-bagi uang terjadi,” ucapnya.
Baca Juga :
- Resmi Lamar Lima Partai, Bachrun Labuta Siap Menatap Pilkada 2024 Demi Kemajuan Muna Barakati
- Ribuan Masa Pendukung Iringi Bachrun Labuta Daftar di PKB dan PKS
- 35 Peserta Existing Panwascam di Konut Ikut Tes Penilaian Evaluasi Kinerja
- Resmi Daftar di Tiga Partai, Kini Bachrun Labuta Bidik PKS
- KPU Muna Buka Perekrutan PPK PIlkada 2024, Ini Jadwalnya
- La Ode Kardini Resmi Daftar Dua Partai Maju Pilkada Muna
Dia berharap, dengan apel siaga ini masyarakat bisa melihat bahwa Bawaslu Koltim telah siap bekerja untuk mengawasi Pemilu tahun 2019 ini.
“Dengan apel ini Bawaslu mau menunjukan kepada masyarakat bahwa Bawaslu sudah mempersiapkan seluruh personel dari tingkat Kecamatan, Desa/Kelurahan hingga sampai Kabupaten untuk mengawasi proses Pemilu yang berkualitas,” tegasnya.
Untuk diketahui dari jumlah 651 pengawas terbagi dari 36 orang pengawas Kecamatan, 133 pengawas Kelurahan dan Desa, serta 398 pengawas TPS, dan 120 staf Sekretariat Panwascam Se-Kabupaten Koltim.
Sosialisasi Anti Politik Uang Usai menggelar apel siaga patroli pengawasan anti politik uang Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Koltim menggelar sosialisasi anti politik uang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di Baros Farm House.
Kegiatan ini dihadiri seluruh peserta pemilu di Koltim, serta pengurus partai, calon legislatif dan LO serta masyarakat.
Menurut Rusniati Rakibe, jajarannya bakal melakukan patroli pengawasan pada masa tenang. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya ‘serangan fajar’.
“Kami akan melakukan patroli pengawasan pada masa tenang yang salah satu fokus mencegah terjadi politik uang,” kata Rusniati saat membuka sosialisasi, Minggu (14/4/2019).
Ia mengatakan, patroli politik uang dilakukan pada masa kampanye atas dasar indeks kerawanan pemilu. Dari peta kerawanan itu, Bawaslu mendapat gambaran bahwa politik uang sering terjadi pada saat mendekati hari pencoblosan.
“Karena politik uang biasanya dipetakan mempunyai titik rawan tinggi pada saat masa tenang,” ungkapnya.
Rusniati mencontohkan seperti kasus penangkapan caleg dari Partai Golkar, Bowo Sidik Pangarso oleh KPK, dengan uang sebesar Rp 8 miliar yang diduga untuk serangan fajar politik menjadi alarm bagi Bawaslu.
“Jadi OTT, KPK ini mengingatkan kepada semuanya adanya potensi kerawanan politik uang. Sehingga kami akan melakukan patroli pengawasan,”paparnya.
Dia menambahkan, selain menggelar patroli politik uang, Bawaslu juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menerima segala macam bentuk politik uang dari peserta pemilu 2019.
“Menjadi kewenangan kami agar masyarakat tidak mau menerima dan memberi atas dasar menyuruh orang memilih, karena dampaknya pidana dan kualitas proses pemilu kita,” tutupnya. (A)