EKONOMI & BISNIS

Mei 2020, Nilai Impor Sultra Mencapai US$105,32 Juta

642
Ilustrasi Bahan Baku Pesawat
Ilustrasi

Reporter: Ferito Julyadi

KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat, pada Mei 2020 nilai Import Sultra mencapai US$105,32 juta atau naik sebesar 4,67 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala BPS Kendari, Mohammad Edy Mahmud melalui video confrence, Rabu 01 Juli 2020.

Sama halnya dengan nilai Ekspor, Impor Sultra dari Januari hingga Mei 2020 juga mengalamai kenaikan yang cukup signifikan.

“Impor kita di tahun ini, selama Januari hingga Mei lebih tinggi dibanding tahun 2018 dan 2019,” ujarnya.

Bahan Baku Penolong menjadi komoditi yang paling banyak didatangkan ke Sultra, dengan nilai impor US$76,95 juta (73,07 persen). Kemudian diikuti Barang Modal US$28,23 juta (26,81 persen), dan Konsumsi US$0,13 juta (0,12 persen).

“Meskipun nilai impor kita besar, tapi ini berupa bahan Baku Penolong dan Barang Modal. Tentunya, bila dalam bentuk kedua komiditi tersebut dari kegiatan ekonomi yang berada di Sultra, tentu ini akan memberikan dampak yang positif terhadap perekonomian di Sultra,” tambahnya.

Mesin-mesin pesawat menjadi barang yang paling banyak di import ke Sultra dengan nilai US$25,17 juta (23,90 persen). Kemudian diikuti Besi dan Baja US$23,14 juta (21,97 persen), Bahan Bakar Mineral US$12,70 (12,06 persen), Peralatan Listrik US$12,32 juta (11,70 persen), dan Gula dan Kembang Gula US$11,00 juta (10,44 persen).

Hal serupa, selama Januari hingga Mei 2020, Bahan Bakar Mineral dan mesin-mesin Pesawat memberi peran sebesar 51,29 persen.

“Komiditi-komiditi teresebut banyak didatangan dari Tiongkok dengan nilai impor US$63,79 juta atau 60,57 persen,” pungkasnya.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version