EKONOMI & BISNISKOLAKA

Mekonggaa Store, Diplomasi Budaya Lewat Kaos Untuk Milenial Kolaka

2102
×

Mekonggaa Store, Diplomasi Budaya Lewat Kaos Untuk Milenial Kolaka

Sebarkan artikel ini

Reporter : Taswin Tahang
Editor: Kang Upi

KOLAKA – Menjaga kelestarian budaya bisa dilakukan dengan beragam cara, untuk menjamin kekayaan budaya tetap dikenal masyarakat dan lekat dengan kehidupan keseharian.

Gagasan itu salah satunya diwujudkan, Rio, dengan mendirikan sebuah rumah produksi kaos khusus mengangkat konsep etnik dan kekayaan khas di jazirah Bumi Mekongga, yakni Mekongaa Store.

Didirikan sejak tahun 2018 lalu, gerai Mekongaa Store yang beralamat di Jalan Pemuda Nomor 348 Kelurahan Balandete ini, kini menjadi salah satu tempat yang banyak dikunjungi kaum milenial.

Pasalnya, selain menjadi toko oleh-oleh yang cukup Kondang di seantero Kolaka. Gerai  Mekongaa Store merupakan tempat diplomasi budaya khas Bumi Mekongga untuk generasi muda.

Lewat Mekongaa Store, Rio memasarkan kaos, tas, syal, jam tangan, sepatu, Hammock, kacamata, dan salah satu produk barunya yakni sofbeg, dari kain batik Mekongga.

Selain itu, kata Rio, masih banyak lagi varian produk dan desain khas tanah Mekongaa yang dicetak di baju kaos, serta produk unggulan lainnya.

“Yang kami produksi itu yang umum saja. Seperti Tombawo, kalau di acara adat biasa dipasang di langit-langit,” jelasnya kepada awak MEDIAKENDARI.com Sabtu 1 Januari 2020.

Pengunjung Mekongaa Store, kata Rio, selain untuk berbelanja juga diberikan edukasi seputar Kerajaan Konggaa yang dahulu pernah jaya jazirah Mekongga yang saat ini disebut Kabupaten Kolaka.

“Tiap motif itu ada cerita yang dimuat kedalam gambar, contohnya cerita burung Konggaa yang terdiri dari motif kurungan, burung konggaa, alat alat perang yang digabung dalam motif Tombawo,” ungkapnya.

Ia berharap, lewat Mekonggaa Store akan banyak anak muda yang dapat membantu mengembangkan dan melestarikan budaya khas Bumi Mekongga, khususnya generasi milenial di Kolaka. “Kita harus kembangkan budaya kita sendiri agar bisa dikenal sampai keluar Kolaka, kalo bukan kita anak mudanya siapa lagi,” tutupnya.

You cannot copy content of this page