AdvertorialKendariSULTRA

Menjemput Batas Waktu: 521 Hari Kepemimpinan Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto

451

KENDARI, mediakendari.com – Masa tugas Pj Gubernur Sultra, Komjen Pol (P) Dr. (H.C) Andap Budhi Revianto, S.I.K., M.H., resmi berakhir pada Rabu, 12 Februari 2025, setelah 521 hari memimpin sejak ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 74/P pada 4 September 2023.

Di bawah kepemimpinannya, Sulawesi Tenggara mengalami berbagai perubahan signifikan. Sekda Sultra, Drs. H. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D., menilai Andap telah membawa semangat disiplin dan profesionalisme layaknya kerja di tingkat kementerian. Meskipun masa tugasnya berakhir, Andap masih antusias mengawal transisi kepemimpinan, termasuk menunggu putusan MK terkait sengketa Pilkada dan berkoordinasi dengan KPU serta DPRD Sultra untuk mempercepat pengusulan pelantikan gubernur definitif.

Selama menjabat, Andap dikenal sebagai pemimpin yang tegas, disiplin, dan responsif terhadap berbagai isu publik seperti cuaca, inflasi, stunting, serta kinerja ASN. Ia rutin berkomunikasi langsung dengan masyarakat dan pejabat melalui pesan singkat pribadinya, bahkan hingga hal-hal kecil seperti motivasi pagi dengan slogan khasnya, “HU HA!”.

 

Capaian dan Warisan Kepemimpinan

Beberapa pencapaian Andap selama memimpin Sultra antara lain:
1. Mendorong pengadaan aspal Buton dalam katalog elektronik nasional.
2. Meraih penghargaan wilayah pusat pertumbuhan industri terbaik dari Kemenperin.
3. Mendapat peringkat III dalam pembinaan produktivitas tenaga kerja dari Kemnaker.
4. Memecahkan rekor MURI dengan penanaman hortikultura oleh 2,7 juta pelajar.
5. Menerima penghargaan Anugerah Legislasi dari Kemenkumham.
6. Menjadikan Sultra sebagai nominator Nirwasita Tantra KLHK.
7. Meningkatkan kemajuan koperasi dengan penghargaan Pembina Koperasi Andalan.

Di bidang birokrasi, Andap menanamkan budaya disiplin ASN, menjaga netralitas selama pemilu, serta menginisiasi sistem pemerintahan berbasis data desa dan kelurahan presisi untuk pengambilan kebijakan yang lebih strategis.

Selain itu, Andap juga menerima gelar adat dari berbagai komunitas, seperti Kolakino Liwu Pancana dari Buton Tengah dan Mia Ogena Bhawaangi Yi Sulawesi Tenggara dari Kesultanan Buton, sebagai bentuk penghormatan atas kepemimpinannya.

Meski masa jabatannya berakhir, Andap terus mengingatkan pentingnya komitmen moral, disiplin pejabat publik, dan netralitas ASN dalam mendukung pembangunan Sultra yang lebih maju. Ia kini bersiap menjalani tugas baru di tingkat nasional, meninggalkan jejak kepemimpinan yang tegas, profesional, dan penuh dedikasi.

Laporan Redaksi

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version