Reporter : Ardilan
Editor : Kang Upi
BAUBAU – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat, hingga sejauh ini baru sekitar 70 persen lebih nelayan kecil yang memiliki kartu nelayan, yang kini berubah menjadi Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (Kusuka).
Disampaikan Kepala DKP Sultra, Askabul Kijo saat mengunjungi Kota Baubau dalam agenda panen perdana ikan lele sistem bioflok, Jum’at 12 April 2019, bahwa dari jumlah 93.444 nelayan yang terdata, baru sebanyak 63.267 nelayan yang memiliki kartu Kusuka.
Nelayan dimaksud ialah nelayan kecil yang memiliki ukuran kapal yang digunakan untuk melaut atau mencari ikan, dibawah 10 gross ton (GT).
“Sudah sekitar 70,80 persen nelayan yang punya kartu Kusuka. Kartu Kusuka ini dulunya bernama kartu nelayan,” ucap Askabul.
Dia menjelaskan, program kartu Kusuka merupakan himpunan dari semua kartu milik nelayan, yang telah dimiliki sebelumnya.
Kartu Kusuka, Lanjutnya, juga merupakan identitas profesi pelaku usaha dibidang kelautan dan perikanan, serta berfungsi sebagai perlindungan, pemberdayaan, pelayanan dan pembinaan untuk memberi kemudahan bagi nelayan.
Baca Juga :
- KSOP Baubau Siap Layani Angkutan Lebaran 1445 Hijriah
- BPN Baubau Canangkan WBK
- Rasman Sidak ke Dinas Perikanan Baubau Pastikan Program Berjalan
- BPN Baubau Segera Terapkan Sertifikat Elektronik
- Universitas Muhammadiyah Buton dan UPSI Malaysia Kerjasama Tingkatkan Kualitas Sumber Daya Program Studi
- Begini Jumlah Perkiraan Penumpang Angkutan Idul Fitri 1445 H di Pelabuhan Murhum Baubau
“Kami selalu mendorong DKP diseluruh daerah Kabupaten dan Kota di Sultra untuk selalu mensosialisasikan manfaat kartu Kusuka, karena basis datanya berasal dari seluruh daerah. Kami di Propinsi ini cuma memverifikasi dan mengirim datanya ke Kementerian Kelautan dan Perikanan,” ungkapnya. (A)