KendariMETRO KOTANEWS

Dorong Pembentukan Keluarga Berkualitas, BKKBN Sultra Minta Remaja Tidak Segera Nikah

176
×

Dorong Pembentukan Keluarga Berkualitas, BKKBN Sultra Minta Remaja Tidak Segera Nikah

Sebarkan artikel ini
Sosialisasi program pengendalian kependudukan bagi mitra kerja BKKBN tahun 2019, Selasa (20/8/2019).

Redaksi

KENDARI – Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mendorong terbentuknya keluarga yang berkualitas, dengan cara pendewasaan usia perkawinan.

Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Kepala BKKBN Sultra, Jamaluddin dalam sosialisasi program pengendalian kependudukan bagi mitra kerja BKKBN tahun 2019, Selasa (20/8/2019).

Menurutnya, menjadi perhatian BKKBN untuk menekan angka kelahiran dan mendorong keluarga yang berkualitas utamanya dalam rangka pendewasaan usia perkawinan.

“Karena itu kami harapkan Koalisi Muda Kependudukan terus terlibat untuk mendorong kawan-kawan seusianya agar tidak buru-buru menikah,” kata Jamaluddin.

Dijelaskannya, bahwa diperlukan pengawasan usia perkawinan khususnya untuk para remaja. Sebab, untuk saat ini 2/3 dari jumlah penduduk Indonesia termasuk Sultra yang terbesar adalah usia remaja.

Jamaluddin juga menuturkan, BKKBN Sultra tengah melakukan berbagai langkah strategis dimulai Agustus 2019 hingga Desember 2019 untuk mencapai kinerja atau target program KKBPK.

Melalui ikatan penyuluh KB, secara organisasi kita meminta agar penyuluh lapangan di beberapa bulan ke depan ini bisa menggenjot capaian non METODE kontrasepsi jangka panjang (MKJP).

“Karena pil dan suntik yang kita miliki tahun ini yang kita peroleh secara distribusi dinamis dari provinsi lain, itu akan kadaluarsa tahun 2020,” terangnya.

Ditegaskannya juga, bahwa BKKBN Sultra telah turun ke daerah untuk mengingatkan agar pil dan suntik didistribusikan ke Faskes. Selain itu, agar dibuat rencana pelayanan agar alat kontrasepsi yang ada tidak kadaluarsa, tetapi dimanfaatkan oleh akseptor KB.

“Yang menjadi tantangan secara umum tetapi menjadi keluhan juga kalau kita bicara tentang program, ada saja oknum yang menyebut mereka belum butuh program KB,” ungkapnya.

BACA JUGA:

Padahal, kata Jamaluddin, program KB tentu bukan saja untuk pengendalian penduduk tetapi juga dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia agar lebih berkualitas.

Dikesempatan yang sama, Kabid Dalduk BKKBN Sultra Firtiyani Aboe Kasim melaporkan bahwa peserta sosialisasi ini 100 orang, yakni penyuluh KB Kota Kendari 17 orang, PLKB non PNS Kota Kendari 40 orang, KMK 5 orang.

“Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Kendari 5 orang, Paguyuban Juang Kencana 5 orang, FAPSEDU Provinsi Sultra 5 orang, Saka Kencana 5 orang, DP3A KB Provinsi Sultra 3 orang, DWP BKKBN Sultra 5 orang dan perwakilan BKKBN Sultra sebanyak 10 orang,” ujarnya.

Tujuan kegiatan, kata Fitriyani, untuk meningkatkan pengetahuan tentang permasalahan atau isu-isu kependudukan kepada masyarakat khususnya mitra BKKBN dan stakeholder.

“Meningkatkan komitmen dan koordinasi mitra kerja dan stakeholder di berbagai organisasi terhadap keterpaduan program pengendalian penduduk dan pembangunan sektor lain,” pungkasnya.

You cannot copy content of this page