Reporter : Muh. Ardiansyah R.
KENDARI – Ratusan kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengelar aksi demonstrasi di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sultra, Senin (30/9/2019).
Aksi ini digelar untuk mendesak Kapolda Sultra segera mengusut tewasnya dua mahasiswa UHO, Imawan Randi (21) dan Yusuf (19), dalam aksi tolak RUU di DPRD Sultra, 26 September 2019 lalu.
Kordinator aksi, La Ode Subroto, menegaskan bahwa tewasnya dua mahasiswa UHO merupakan tragedi berdarah yang menjadi duka bagi seluruh mahasiswa, khususnya keluarga besar kader IMM Sultra.
“Mendesak Kapolda Sultra untuk mengusut tuntas kasus tragedi demonstrasi 26 September 2019 yang memakan dua korban mahasiswa, dan mendesak Kapolda segera menginvestigasi motif dibalik penembakan mahasiswa tersebut,” tegasnya.
Subroto juga mendesak Kapolda Sultra segera menangkap pelaku penembakan mahasiswa dan meminta untuk mencopot Kapolres Kendari yang telah dianggap lalai dari tugasnya.
BACA JUGA :
- Sosialisasikan KIE Rawan Bencana 2024, BPBD Konsel Ingin Masyarakat Cepat Tanggap
- Apresiasi PKK Konawe Selenggarakan Jambore PKK, Ketua PKK Sultra : Kita Siapkan Satu Program Unggulan untuk 2024
- Pj Gubernur Sultra Disajikan Pesta Rakyat Saat Kunker ke Buton Tengah
“Berikan sanksi kepada pelaku penembakan dan tindakan refresif terhadap kedua mahasiswa yaitu Randi dan Muhammad Yusuf. Meminta Kapolda baru untuk mencopot jabatan Kapolres Kendari karena lalai dalam menjalankan tugas pengamanan sehingga adanya korban berjatuhan,” ungkapnya.
Menemui masa aksi, Direktur Intelkam Kepolisian Daerah (Polda) Sultra, Kombes Pol Hartoyo menjelaskan, penyidikan atas kasus itu masih beproses oleh tim yang bekerja secara terbuka.
“Kami tetap kawal dan akan bersifat terbuka untuk masyarakat selain itu telah menfasilitasi proses akuntabilitas, untuk mengusut tuntas yang terjadi peristiwa kemarin,” pungkasnya.