Redaksi
KENDARI – Warga Desa Sukarela Jaya, Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), kekeh menolak tambang didesanya. Warga menuding, PT Gema Kreasi Perdana (PT GKP), menyerobot lahan mereka.
Dimintai tanggapan mengenai beberapa warga di Wawonii menolak masuknya tambang, Gubernur Sultra, Ali Mazi, bilang nanti warga diberi pengertian.
“Ya nanti diberi pengertian lah. Kan itu untuk kepentingan daerahnya juga,” jelas Ali Mazi kepada wartawan, kemarin.
BACA JUGA :
Ali Mazi mengatakan, bahwa Pemprov tak bisa berbuat banyak jika perusahaab tersebut sudah memenuhi persyaratan.
- Usai Terima Penghargaan dari Jokowi, KSK Klaim Didukung Surya Paloh dan Partai Pemenang Pilpres untuk Maju Cagub Sultra
- Status Kinerja Tinggi, Hanya Kery Satu-satunya Mantan Bupati di Sulawesi yang Turut Raih Penghargaan dari Presiden Jokowi
- BPDAS Sampara Sebut Rehabilitasi Mangrove Paling Banyak di Muna, Jadi Pusat Penanaman Serentak Pertama untuk Wilayah Kabupaten
- Terbukti Berkinerja Tinggi, Pj Bupati Harmin Ramba Raih Penghargaan, Dapat Anggaran Insentif Rp 29 Miliar 2024
- Pemprov Sultra Jamu Kunjungan Panglima Komando Armada II TNI AL
“Bagaimana caranya, kalau perusahaan itu sudah lengkap persyaratan, siapa yang mau kena masalah. Emangnya enak kalau perusahaan lengkap, salah siapa. Itukan perusahaan lengkap, kalau perusahaan lengkap tidak bisa dicabut, tidak bisa dibatalkan,” imbuhnya.
Ali menegaskan bahwa jika perusahaan tambang memiliki kelengkapan izin, maka tak bisa dicabut. “Yang lengkap izin itu tidak bisa dicabut, digugat saya,” katanya.
Ali Mazi bilang, jika perusahaan lengkap tiba-tiba dicabut izinnya maka pihak Pemprov bisa dilaporkan.
“Ya makanya kalau perusahaab merasa dirugikan, kita bisa dilaporkan. Soal disana (Wawonii), anti mungkin akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum, kan ada Polisi, nanti mereka yang menengahi,” pungkasnya.