NEWS

MUI Sultra Beberkan Hal Pokok Yang Bisa Memperbanyak Amalan Saat Ramadan

864
×

MUI Sultra Beberkan Hal Pokok Yang Bisa Memperbanyak Amalan Saat Ramadan

Sebarkan artikel ini
Ketua Komisi Fatwa MUI Sultra, Abdul Gaffar (foto istimewa)

KENDARI, MEDIAKENDARI.COM- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) imbau masyarakat Islam di Kota Kendari dan Sultra agar dalam menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 1444 Hiriyah agar mengisinya dengan memperbanyak amalan-amalan baik.

Ketua Komisi Fatwa MUI Sultra, Abdul Gaffar mengatakan ada beberapa hal yang harus dilakukan agar umat muslim mendapatkan manfaat selama Ramadhan. Beberapa hal pokok amalan yang dapat dilakukan selama Ramadhan, pertama belajar mengendalikan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa.

“Di mana hal yang membatalkan puasa dalam bulan suci Ramadhan itu semuanya adalah hal-hal yang halal di luar bulan suci Ramadan seperti makan, minum, berhubungan suami istri,” bebernya.

“Kita jadikan bulan suci Ramadan ini sebagai bulan untuk mendapatkan ampunan dari Allah subhanahu wa ta’ala, sebagaimana doa Malaikat Jibril bahwa seseorang akan celaka Jika dia menuntuti bulan suci Ramadhan tetapi tidak mendapatkan ampunan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Oleh karena itu seyogyanya kita mengisi bulan suci Ramadan ini dengan Amalia terbaik kita,” tambahnya.

Baca Juga : Gubernur Ali Mazi Lakukan Inspeksi Kelancaran Infrastruktur Ruas Jalan di Kota Buton

Selain itu dia juga mengatakan perlu adanya Al Insaf atau pengendalian diri menjadi penting pada hal yang halal, sehingga yang haram jelas tidak akan dilakukan.

“Pertanyaannya mengapa itu diharamkan atau dapat membatalkan puasa pada bulan suci Ramadan artinya Allah dan rasulnya mengajarkan kepada kita pengendalian diri itu pada hal-hal yang sifatnya halal kalau bisa kita lakukan apalagi pada hal-hal yang sifatnya haram,” jelasnya.

Kedua, belajar pengendalian diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa. Sebab bisa jadi pahala puasa sah secara hukum tetapi tidak bernilai apa-apa disisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Abdul Gaffar menjelaskan hal itu terjadi ketika mengisi bulan suci Ramadhan dengan berkata-kata kasar atau kotor, menghujat hingga menzalimi orang.

Oleh karena itu penting untuk mengendalikan diri terutama berkomentar, menshare atau memasang status di media sosial yang sifatnya tidak baik atau tidak bermanfaat, termasuk diantaranya berkomentar pada hal yang tidak diketahui atau tidak kita pahami maupun yang sifatnya hoax.

“Apalagi tahun 2023 menjelang tahun politik 2024 ini akan banyak yang mendorong kita untuk berkomentar di media sosial yang kadang-kadang bukan malah tentram damai tapi menjadi provokasi kepada masyarakat yang lain,” jelasnya.

Baca Juga : Mangkir Dari Dua Kali Panggilan, Polresta Kendari Bakal Jemput Paksa Andy Adi Aksa

Selanjutnya yang ketiga, Abdul Gaffar mengatakan bulan Ramadan ini adalah bulan untuk membakar dosa-dosa yang lalu. Sehingga ketika menyambut dan masuk hari kemenangan Idul Fitri seperti orang yang baru dilahirkan tanpa dosa.

“Maka dari itu kita manfaatkan sebaik mungkin bulan suci Romadhon untuk kita bisa berkontribusi, bermanfaat kepada masyarakat dalam segala hal baik itu bermanfaat dalam bentuk materi seperti memberi buka, sahur kepada orang yang membutuhkan atau kita bermanfaat secara pikiran karena kita selalu menyampaikan hal-hal yang positif,” ucapnya.

“Atau kita bermanfaat secara tenaga, dengan apapun yang kita miliki supaya nilai-nilai pahala kita dalam bulan suci Ramadan ini betul-betul kita bisa maksimalkan,” pungkasnya.

Reporter: Dila Aidzin

Facebook : Mediakendari

You cannot copy content of this page