BOMBANAFEATUREDKONAWE SELATANPERISTIWASULTRA

Ngeri! Sembilan Warga Tersambar Petir, Empat Diantaranya Meninggal

830
×

Ngeri! Sembilan Warga Tersambar Petir, Empat Diantaranya Meninggal

Sebarkan artikel ini

TINANGGEA – Sebanyak Sembilan Warga Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) tersambar petir, saat berteduh dari hujan lebat di gubuk salah seorang warga pemilik sawah di Desa Rarongkeu/Langkadue Kecamatan Lantari Jaya Kabupaten Bombana, pada Sabtu (17/3/2018).

Peristiwa tragis yang menimpa sembilan orang tersebut, empat diantaranya meninggal dunia dan salah seorang diketahui merupakan warga Kabupaten Bombana.

Menurut salah satu sumber yang ditemui awak Mediakendari.com, kronologis kejadian berawal saat para korban sedang melakukan ngaret (Memanen) padi di sawah milik salah seorang warga Desa Rarongkeu/Langkadue Kecamatan Lantari Jaya Kabupaten Bombana yang belum diketahui namanya.

Saat sementara memanen padi, tiba-tiba saja cuaca berubah menjadi tidak bersahabat. Gemuruh petir seolah membelah langit, awan berubah menjadi gelap mencekam, dan begitu menakutkan. Karena disertai hujan, para korban berbondong-bondong mencari perlindungan untuk berteduh dari hujan, di salah satu gubuk pemilik sawah tersebut.

BACA JUGA: Lagi, Sosok Mayat Pria Ditemukan Tertelungkup di Kebun Warga

Tak lama berselang, secara spontan gubuk tersebut disambar petir dan membuat para korban terpental hingga empat warga tewas di tempat.

Sementara itu, sisanya langsung diantar ke klinik Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) milik dr Mbayo Ridwan, di Desa Tolutu Jaya, Kecamatan Tinanggea.

Saat dikonfirmasi melalui telpon, dr Mbayo Ridwan membenarkan kejadian tersebut.

“Sekitar Pukul 15:30 Wita, para korban berada di klinik saya,” ucap Mbayo.

Mbayo juga menjelaskan secara rinci para korban dirawat di kliniknya, diketahui bernama, Leman (18), Ali Aedin (43), Muriyati (41), Puji (39) dan Martina (44) asal Desa Lanowulu Kecamatan Tinanggea.

“Dari lima pasien yang dirawat, dua (korban, red) di klinik saya, dua lainnya, Ali Aedin (suami) dan Muryati (istri) telah saya rujuk ke Rumah Sakit Bahteramas Kendari,” ungkapnya.

Lebih lanjut dr Mbayo menyebut, adapun ke empat korban yang meninggal dunia diantaranya bernama Askap (48) asal  Desa Lanowulu, mengalami luka bakar hangus pada seluruh badan, Tare (42) berasal dari Desa Lanowulu, mengalami luka bakar hingga berlubang pada dada sebelah kiri.

“Sementara itu, Nyonya Hasni (40) warga Desa Tatangge Kabupaten Konsel, mengalami luka bakar, hangus pada seluruh Badan dan satu orang lagi adalah warga Bombana yang belum diketahui identitasnya sampai saat saat ini,” tutup dr Mbayo.

Reporter: Erlin
Editor: Kardin

You cannot copy content of this page