HEADLINE NEWSOLAHRAGA

Pelatih Inkai Protes “Bagi-Bagi Jatah” Peserta O2SN

1990
×

Pelatih Inkai Protes “Bagi-Bagi Jatah” Peserta O2SN

Sebarkan artikel ini
Atlet cabang olahraga karate tingkat SD yang mewakili Sulawesi Tenggara diajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional. Kamis, 29/8/2019 Foto: Ist

Redaksi

KENDARI – Rencana pengiriman atlet cabang olahraga (Cabor) karate tingkat SD untuk mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra) diajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tuai polemik.

Masalah ini bermula tidak adanya mekanisme seleksi peserta O2SN tingkat Sultra, untuk memilih atlet peserta seleksi nasional O2SN di Semarang. Namun Diknas Provinsi Sultra malah berencana mengirim atlet yang ditunjuk langsung.

Kebijakan Diknas Provinsi Sultra itu langsung menuai protes dari sejumlah pelatih Cabor karate, karena sudah bekerja keras mempersiapkan anak didiknya untuk seleksi O2SN tingkat Sultra.

Salah satu pelatih yang turut angkat bicara atas masalah ini yakni Irwan Nirwana, yang juga pelatih di organisasi Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) Provinsi Sultra.

Menurutnya, Diknas seharusnya mengkoordinir daerah yang telah menggelar seleksi O2SN tingkat cabang. Dan jika Diknas tidak mampu menyelenggarakan O2SN tingkat daerah harusnya dikembalikan ke Cabor.

“Nanti biar Cabor yang melaksanakan seleksi, kan kita punya induk olahraga masing-masing yang mendukung, kita tinggal meminta rekomendasi untuk melaksanakan seleksi,” kata Irwan.

Dengan adanya masalah ini, Irwan mendesak Diknas untuk membatalkan dan menghentikan aksi bagi-bagi jatah peserta O2SN, khususnya bagi daerah yang tidak menyelenggarakan seleksi O2SN tingkat cabang.

Ia juga menyebut, dengan kebijakan penunjukan peserta secara langsung, maka mereka yang terpilih mewakili Sultra di O2SN belum tentu memiliki kualifikasi untuk berprestasi.

“Siapa yang menjamin kualitas peserta yang ditunjuk tanpa melalui hasil seleksi, itu belum diketahui kualifikasinya, jadi belum tentu bisa berprestasi di ajang O2SN,” ujarnya.

Baca Juga:

Hal senada juga diungkapkan salah seorang pelatih lainnya, Amril Sabara yang menyebut telah mengkonfirmasi pernyataan Dikmudora Sultra, melalui Haris Silondae bahwa kebijakan penunjukan langsung itu hasil konsultasi ke Sekum Forki Provinsi Sultra.

“Saya sudah ketemu dan mengkonfirmasi langsung dengan Sekum Forki Provinsi Sultra, dan hasilnya konsultasi ke Forki Sultra itu tidak ada dan tidak pernah dilakukan,” tegasnya.

You cannot copy content of this page