NEWS

Omset Pengusaha Tekstil di Kota Kendari Digerus RB

753
Salah satu Toko Tekstil, di Jl. Syech Yusuf, Kota Kendari

KENDARI, MEDIAKENDARI.COM- Setelah pemerintah resmi melarang peredaran dan penjualan baju bekas impor atau RB, dampak atas adanya larangan tersebut belum nampak dirasakan.

Hal tersebut khususnya pada performa bisnis tekstil atau baju baru di Kota Kendari, karena dampak tumbuh suburnya penjualan baju RB, masih dirasakan menggerus begitu kuat.

Amir, salah seorang pengusaha tekstil di Kota Kendari membenarkan hal tersebut. ia mengaku penjualan baju bekas impor ini berdampak pada penurunan permintaan.

“Biasa kalau di sini itu orang seringnya beli kain untuk celana, tapi semenjak marak thrifting, itu terlihat menurun permintaan, akhirnya omzet ikut turun” ungkap Amir.

Ia mengaku, untuk penurunannya sekitar 50 % omzetnya turun semenjak maraknya penjualan baju bekas impor di Kota Kendari, sejak beberapa waktu belakangan.

Meski demikian, dirinya juga menilai berkembangnya trend baju bekas bukan menjadi satu-satunya faktor penurunan permintaan, karena masyarakat tengah mengalami penurunan daya beli sebagai imbas pandemi.

“Kalau saya pribadi memang turunnya karena marak baju bekas impor ini, dan bisa juga karena daya beli masyarakat kendari sudah mulai menurun,” tuturnya.

Amir juga menjelaskan, dampak larangan penjualan baju bekas impor baru bisa dirasakan dampaknya jika stok baju bekas impor Ara pedagang sudah habis.

“Mungkin akan berdampak ketika para pedagang baju bekas impor ini sudah kehabisan stok, karena pintu mereka kan sudah ditutup,” pungkasnya.

Reporter: Nur Anisah

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version