Editor : Kang Upi
KENDARI – Habisnya avtur yang disediakan Pemerintah Kabupaten Konawe, untuk bahan bakar dua helikopter yang melaksanakan operasi udara pendistribusian distribusi logistik ke wilayah terisolir banjir, menyebabkan operasi udara harus dihentikan.
Atas kondisi ini, Pemda Konawe melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe, tengah mengusahakan penyediaan avtur, agar operasi udara kembali bisa dilaksanakan.
Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara saat ini pihaknya tengah mengusahakan penyediaan bahan bakar avtur tambahan, untuk mendukung operasional dua helikopter ke delapan kecamatan yang masih terisolasi banjir.
“Jika hari ini avtur sudah tersedia, maka besok operasi udaha kembali bisa dilaksanakan,” ungkap Gusli, di Konawe, Rabu (19/6/2019).
Ditempat berbeda, Gusli juga menuturkan, bahwa hingga saat ini ditribusi udara memang masih dibutuhkan untuk menjangkau wilayah yang masih terisolir karena banjir yang cukup tinggi.
BACA JUGA :
- Pertama Kali Tampil di Event Indonesia Fashion Week, Dekranasda Konawe Tampilkan Tiga Motif Tenun Terbaru
- DPP PAN Berikan SK Ardin Sebagai Ketua DPD PAN Konawe gantikan Fahri Pahlevi Konggoasa
- Kepala Dinas dan Mantan Kepala Dinas Ketapang Konawe Klarifikasi Dugaan Korupsi Proyek RMU
- Bappeda Sultra Puji Musrembang Pemda Konawe Yang Dirangkaikan Rembuk Stunting, Pj Bupati : Merumuskan Rencana Pembangunan Hingga 20 Tahun ke Depan
- Polda Sultra Sidik Kadis Dinkes Konawe, Mawar Bantah Kasus Proyek Pembangunan Talud dan Pagar Puskesmas Soropia Bersumber Dari Dana Pokir Dewan Konawe Tahun 2023
- Tingkat SDM Unggul, Polda Sultra dan Pemda Konawe Kerjasama Assessment Center Polri
Menurutnya, untuk wilayah yang hingga saat ini dilaporkan masih sulit dijangkau yakni Wonggduku, Wonggeduku Barat, Pondidaha, Sampara, Morosi, Kapoiala dan Bondoala.
“Bahkan di Bondoala itu sudah tidak ada daerah yang kering, seluruhnya terendam, sehingga Helikopter tidak bisa mendarat, jadi ditribusi dilakukan dengan dijatuhkan dari udara ke wilayah yang dangkal,” pungkasnya.
Ia juga menjelaskan, selain menggunakan dua helikopter yakni milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan TNI AD dari Kodam XIV Hasanuddin, distribusi logistik juga menggunakan perahu karet.
“Untuk distribusi logistik bagi korban banjir di wilayah yang masih terisolir tersebut juga dilakukan menggunakan perahu karet oleh petugas gabungan dan relawan,” pungkasnya.