NEWS

Optimalkan Manfaat Dompet Digital di Wilayah Terpencil

436

 

Redaksi

Sidrap – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 9 Juni 2021 di Sidrap, Sulawesi Selatan. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Bagaimana Belanja Online dengan Dompet Digital”.

Sejumlah narasumber yang dalam webinar ini adalah Community Development Manager Dana Indonesia Patrice Sagay, CEO Rumah Karawo Agus Lahinta, pendiri Mimilicious Mimi Hilzah, dan Direktur Utama PT Permata Siber Media Syafruddin Wela. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

Pemateri pertama adalah Patrice Sagay yang membawakan tema “Digital Consumer Megashifts’. Ia menuturkan bahwa telah terjadi pergeseran signifikan perilaku konsumen Indonesia dalam menggunakan metode pembayaran dari tunai menjadi dompet digital. Sejak diluncurkan pada Desember 2018, pengguna aplikasi Dana sudah meningkat dari 10 juta menjadi 60 juta pengguna. “Masih banyak orang yang belum menggunakan dompet digital terutama di daerah terpencil padahal itu memudahkan dan lebih gampang,” tuturnya.

Berikutnya, Agus Lahinta memaparkan materi bertajuk “Digital Ethics: Memahami Aturan Bertransaksi di Dunia Digital”. Menurut dia, tahun 2020 layak disebut tahun e-commerce mengingat pesatnya penggunaan transaksi melalui platform e-commerce setelah pandemi melanda dunia. Ia memberikan sejumlah tips aman bertransaksi digital, seperti menjaga kerahasiaan data pada kartu debit/kredit dan uang elektronik ataupun kerahasiaan kata sandi. “Lakukanlah pemutakhiran data secara rutin dan jangan takut untuk mengadukan ke penyelenggara jika mendapati transaksi mencurigakan,” tuturnya.

Sebagai pemateri ketiga, Mimi Hilzah membawakan tema bertajuk “Pilih Mana: Menabung atau Belanja Online?”. Dalam paparannya, ia menjelaskan pentingnya untuk mengendalikan nafsu saat berbelanja daring dan membuat skala prioritas. Ia mengatakan, salah satu cara untuk menekan nafsu belanja adalah dengan berhenti berlangganan dari semua surel promosi dan tidak mengaktifkan notifikasi aplikasi belanja daring. Cara lain adalah dengan mencari alternatif kegiatan di luar belanja daring. “Menabung memang sekarang susah-susah gampang, tetapi menabung bukan hanya masalah menyisihkan uang. Menabung itu membentuk kebiasaan,” ujarnya.

Adapun Syafruddin Wela sebagai pemateri terakhir memaparkan tema bertajuk “Main Aman saat Belanja Online”. Ia mengatakan, di balik meningkatnya transaksi dunia digital, banyak oknum yang melakukan kejahatan siber, sehingga masyarakat perlu bijak dalam berbelanja daring. “Pilihlah toko daring yang memiliki fitur perlindungan data. Sebisa mungkin hindari penggunaan wi-fi publik saat berbelanja daring karena rawan pencurian data,” katanya.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version