BREAKING NEWS

Pandemi Nyaris Renggut Pekerjaan Wanita Buton yang Kerja di Jerman

599
Kru kapal pesiar AIDAsol, Amsulistiani. Foto : Istimewa.

Penulis : Ardilan

BAUBAU – Wanita asal Buton Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Amsulistiani rupanya mampu bekerja di salah satu kapal pesiar AIDAsol yang ada di negara Jerman. Namun, pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia mulai 2019 lalu nyaris merenggut pekerjaannya.

Amsulistiani yang berhasil dikonfirmasi oleh Mediakendari.com via zoom mengungkapkan awal virus Corona merebak, kapal tempatnya bekerja merasakan dampak yang sangat buruk.

Akibatnya, kata Nani (Sapaan akrab, red), kapal berukuran 96.000 GT (Gross Tonnase) yang bisa memuat sekitar 600 kru dan 2.500 penumpang harus berhenti beroperasi. Ia dan sejumlah kru kapal lainnya harus dirumahkan.

“Saya baru kembali ke kapal AIDAsol dibulan September (2021) ini. Sekarang sistem kerja kami di kapal lebih berat menyesuaikan ketentuan pandemi,” ungkap Amsulistiani dalam keterangannya ditulis Jum’at, 08 Oktober 2021.

Nani mengakui di masa pandemi jumlah penumpang kapal pesiar AIDAsol dikurangi. Saat ini kapal bergerak dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat sekali.

Ia mengungkapkan manajemen AIDAsol wajib memperhatikan kondisi kebersihan umum (General Cleaning) dan sanitasi kapal. Tak urung sesama kru terkadang kalang kabut mengatasi hal itu.

“Saat berinteraksi baik dengan sesama kru maupun penumpang, kita menerapkan protokol kesehatan. Kita harus menjaga jarak, rutin memberikan tangan mesin hand sanitizer, dan selalu memakai masker,” ujarnya.

Nani bercerita dirinya tidak menyangka bakal bekerja di kapal pesiar tersebut. Awalnya Nani hanya sekedar iseng.

Ia menambahkan dirinya mengawali karir di kapal pesohor itu sebagai tukang bersih-bersih hingga kemudian latar belakang pendidikannya sebagai sarjana Teknik Elektro lulusan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar membuatnya menjadi tenaga Electrician yang dikontrak hingga April 2022 mendatang.

Nani berpesan kepada sesama anak muda Buton bila mempunyai cita-cita bekerja di kapal pesiar luar negeri agar membangun kepercayaan diri, membuka pikiran, punya kemauan kuat dan mencari informasi yang benar dan tepat agar tidak tersipu dengan agency bodong.

“Saya sempat banting setir berkerja perusahaan di darat (Jerman) pada Februari sampai Agustus 2021 karena pandemi,” pungkas perempuan kelahiran Talaga, Kabupaten Buton Tengah itu.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version