FEATUREDKendari

Pasar Sentral Wua-Wua Sepi, Pedagang Salahkan Pemkot Kendari

1025
×

Pasar Sentral Wua-Wua Sepi, Pedagang Salahkan Pemkot Kendari

Sebarkan artikel ini

KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Pasar Sentral Wua-Wua yang di dirikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), menuai protes para pedagang akibat sepinya pembeli di pasar tersebut.

Selain itu, mereka juga protes kalau Pemkot Kendari tidak tegas untuk menutup pasar panjang tersebut. Sehingga para pedagang masih saja berjualan dan mendirikan kembali kios yang sudah pernah digusur.

“Pemerintah kurang tegas dalam mengambil sikap agar menutup pasar panjang tersebut. Sebab kalau tidak, di sini pasti akan sepi,” ungkap Ani yang juga merupakan pedagang Sofener dan Sepatu kepada media ini Rabu (23/8/2017).

Dikatakanya, setelah kami direlokasikan dari Pasar Panjang hasil penjualan kami turun drastis, kalau di Pasar Panjang penjualan kami bisa sampai 20 juta per- minggu, sedangkan di sini hasil penjualan kami hanya sekitar 200 ribu rupiah dalam per- harinya.

“Kadang dalam sehari tidak ada sama sekali saya dapat kasihan” katanya.

Suasana pasar sentral Wua-Wua Kota Kendari sepi

Olehnya itu, kami berharap agar pemerintah bisa memperhatikan kondisi pedagang yang berjualan di Pasar Sentral Wua-Wua.

“Saya sudah berani membeli los/kios di sini seharga 170 juta meski dengan ukuran hanya 2×3 meter. Pada saat itu saya kira semua pedangang akan dipindahkan dan berjualan di sini,” imbuhnya.

Baca Juga : Pedagang Pasar Panjang Enggan Pindah Kesentral Wua-Wua Kota Kendari, Ini Alasannya)

Sama halnya dengan Narto, ia mengeluh kalau los yang dia tempati jarang dilalui pembeli. Terkadang dalam satu hari pembeli sudah paling banyak ada lima orang.

“Dalam sehari sudah paling banyak pembeli ada 5 orang saja. Lain halnya kalau masih di Pasar Panjang. Di sana itu ramai pembeli,” kata Narto. Ia juga berharap agar Pasar Panjang segera ditutup, jika memang pemerintah ingin menertibkan. Tetapi kalau keadaan ini masih saja berlanjut, maka kami pun akan kembali pindah.

Liputan : Hendriansyah
Editor   : Jaspin

You cannot copy content of this page