Laporan: Jaspin
Editor : Kang Upi
TIRAWUTA – PT Merah Putih selaku perusahaan konstruksi yang membangun jalan penghubung di Kecamatan Dangia, Kabupaten Kolaka Timur melakukan perbaikan jalan di sejumlah wilayah tersebut.
Perbaikan ini dilakukan, setelah warga melakukan protes atas kerusakan jalan yang menghubungan lima desa di wilayah kecamatan tersebut, dan merupakan akses utama dari dan menuju wilayah Dangia.
Aksi protes ini sendiri dilakukan, karena jalanan yang menghubungkan Desa Mulia Jaya, Gunung Jaya, Mekar Jaya, Tetembuta dan Talinduka ini, baru empat bulan digunakan setelah pembangunan rampung di Desember 2018 lalu.
Koordiantor PT Merah Putih, Handoyo saat dikonfirmasi mediakendari.com menjelaskan, bahwa pihaknya telah mengirimkan pekerja ke lokasi kerusakan jalan untuk melakukan perbaikan, atas kerusakan tersebut.
“Anggotaku hari ini sudah stay di lokasi untuk memperbaiki pekerjaan tersebut,” jelas Handoyo via selulernya, Selasa (30/4/2019).
Ia juga menjelaskan, sebenarnya perbaikan telah direncanakan dan ditarget bisa dikerjakan pada Minggu dan Senin pekan lalu. Namun karena cuaca kurang bersahabat sehingga berbaikan itu ditunda.
Baca Juga :
- Terbukti Berkinerja Tinggi, Pj Bupati Harmin Ramba Raih Penghargaan, Dapat Anggaran Insentif Rp 29 Miliar 2024
- Pemprov Sultra Jamu Kunjungan Panglima Komando Armada II TNI AL
- Mitigasi Perubahan Iklim, Kementerian LHK, BPDAS Sampara dan Pemda Muna Gelar Penanaman Mangrove Serentak
- Hadiri Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-XXVIII 2024 di Surabaya, Pj Bupati Konawe: Mari Bersatu Bangkitkan Spirit Pembangunan Daerah
- PT GKP Hadir Dalam Pekan Produk Unggulan Sultra, Pajang Produk UMKM Binaannya
- Pj Gubernur Sultra Hadiri Rakornas Penanggulangan Bencana 2024, Ini Arahan yang Disampaikan Wapres Ma’ruf Amin
“Sesuai janji kami, seharusnya hari Minggu dan Senin, hanya hujan terus. Apalagi kalau pekerjaan aspal memang anti terhadap hujan,” tambahnya.
Menurutnya juga, agenda perbaikan kerusakan jalan pada pekan lalu itu, sesuai surat PPK Dinas Pekerjaan Umum (PU) Koltim, yang memintah untuk dilakukan perbaikan paling terlambat Senin.
“Harusnya kami mulai perbaiki Senin kemarin, hanya terkendala di cuaca. Olehnya itu kami meminta maaf, kalau tidak tepat janji. Kami juga ini manusia biasa yang tidak banyak kemampuan,” ujarnya.
Ia juga menuturkan, bahwa kerusakan aspal di jalan tersebut terjadi akibat tanahnya yang masih labil saat proses pengaspalan dilakukan. Penyebab itu diperparah dengan memburuknya kondisi cuaca, karena curah hujan yang tinggi.
“Saya tidak bisa pungkiri kalau pekerjaan itu cepat rusak, sebab saat kami proses pekerjaan di Oktober dan Desember 2019 lalu, kadang hujan turun akhirnya merusak kualitas aspal kami,” ungkap Handoyo. (A)