Reporter: Hendrik
Editor: La Ode Adnan Irham
KENDARI – Kepolisian Resor (Polres) Kendari menangkap pasangan suami istri (pasutri), Dirham Saputra Darwis dan Ayu Supriyana di Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Selasa malam (2/12/2019).
Keduanya ditangkap karena menggasak uang puluhan juta rupiah dari ATM milik korban. Penangkapan tersebut bersadarkan laporan polisi : LP/367/XII/2019/Sultra/Res Kendari, 3 Desember 2019.
Kasat Reskrim Polres Kendari, AKP Muhammad Sofwan Rosydik mengatakan, Dirham dan Ayu ditangkap tanpa perlawanan di kediamannya.
Sebelumnya pasutri itu menemukan sebuah dompet yang berisi ATM dan KTP di Jalan Jenderal A H Nasution, Kelurahan Kambu, Kecamatan Poasia, Jumat (11/10/2019).
Kemudian mereka berinisiatif mencoba menarik uang menggunakan ATM tersebut dengan cara menerka-nerka pasword ATM sesuai tanggal lahir korban.
“Akhirnya berhasil. Setelah itu mereka mulai menggunakan uang korban secara berangsur-angsur untuk belanja keperluannya sehari hari,” ungkap Sofwan kepada Mediakendari.com, Selasa (3/12/2019).
Baca Juga :
- Ruas Jalan Poros Desa Wunduongohi, Lawulo dan Andabia Kecamatan Anggaberi Telah di Aspal, Warga Ucapkan ini Kerja Nyata Mantan Pj Bupati Konawe Harmin Ramba
- Menteri PAN-RB Resmi Setujui Pembentukan BNNK Konawe, Hasil dari Prestasi Kinerja Mantan Pj Bupati Harmin Ramba
- Pengurus Tako Sultra Dilantik, Sarjono: Karate Bukan Sekadar Kekuatan, Tapi Nilai Kehidupan
- Sekda Ferdinand Kaji Omongan Bernada Ancaman Pj Bupati Konawe yang Akan Memberhentikan Sementara Para Kades
- PJ Bupati Konawe Stanley di Tuding Kurang Kerjaan, Ambil Alih Tugas Bawaslu, GAKI Sultra : Kami Akan Laporkan Ke Kemendagri
- Berdalih Rapat Koordinasi Dengan Kades, Pj Bupati Konawe Stanley dan Ketua Bawaslu Konawe Diduga Lakukan Intervensi ke Sejumlah Kepala Desa
Motif korban kata dia, hanya untuk membeli kebutuhan sehari-hari mereka. Dari tangan keduanya, polisi mengamankan dua unit ponsel, dua cincin emas, satu pasang anting emas, satu kalung emas dan satu rangkap foto copy rekening,” ujarnya.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua pelaku dijerat Pasal 363 ayat 1 dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara. (B)