NEWS

Peduli Covid-19, Keluarga Besar Maritim Kendari Santuni Nelayan

486
Kepala KSOP Kendari, Benyamin Ginting, saat memberikan santunan kepada salah satu janda miskin. Foto : Febi Purnasari

Reporter : Febi Purnasari

KENDARI – Jajaran instansi maritim di Kota Kendari menyantuni ratusan warga nelayan yang tinggal di pesisir teluk Kendari dalam program Maritim Peduli Maritim.

Dalam kegiatan ini, warga nelayan tercampak covid-19 ini menerima santunan Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kendari, Kamis 4 Juni 2020.

Agenda sosial bertemakan Maritim Peduli Maritim ini turut dihadiri Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae. Legiselator Sultra ini mengapresiasi pemberian santunan tersebut.

“Saya mengapresiasi kegiatan yang dilakukan ini. Saya berharap, apa yang telah dilakukan KSOP Kendari ini juga dapat dicontoh dinas-dinas yang lainnya,” singkat Ridwan.

Sementara itu, Kepala KSOP Kendari, Benyamin Ginting selaku inisator agenda Maritim Peduli Maritim mengatakan, paket sembako didistribusikan di lima titik.

“Sembako ini kita distribusikan di Terminal Bungkutoko, Terminal Pangkalan Perahu, Terminal Nusantara, Terminal Pangkalan Ferry, kemudian sepanjang pelayaran dari sini (Kantor KSOP) sampai ke Pulau Hari,” kata Benyamin..

Untuk pembagian masing-masing bantuannya, yakni 310 paket sembako di Terminal Bungkutoko, Terminal Pangkalan Perahu sebanyak 136 paket, Terminal Nusantara sebanyak 145 paket.

Selanjutnya, Terminal Pangkalan Fery 119 paket dan Pelabuhan Kendari sebanyak 250 paket.

Benyamin mengatakan, paket sembako yang dibagikan untuk para nelayan ini merupakan paket yang telah di kumpulkan dari semua keluarga besar maritim.

“Mulai dari KSOP, Pelindo, Perusahaan Pelayaran, Perusahaan Bongkar Muat, Jasa Perusahaan Transportasi, Galangan, terkumpulkan dan sudah kita paketkan 1000,” ujarnya.

Dijelaskannya juga, penerima bantuan ini diantaranya masyarakat pesisir seperti Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), nelayan tradisional yang sehari-hari menggunakan sampan kecil untuk mencari nafkah.

“Ojek jolor, pedagang kaki lima yang berjualan di pelabuhan dan lainnya. Anak-anak yatim piatu serta janda turut mendapatkan santunan,” ujarnya.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version