BREAKING NEWSMUNA BARATSULTRA

“Pelabuhan Tondasi Padat, Petugas Bantah Kecurangan”

584

MUBAR, Mediakendari.com – Pelabuhan Tondasi yang menjadi jalur penyeberangan laut antara Kabupaten Muna Barat dan Kabupaten Konawe Selatan mulai dipadati kendaraan dan penumpang dalam momen arus balik Lebaran Idul Fitri 1446 H/2025 M.

Puncak kepadatan terjadi pada H+4 Lebaran, di mana antrean panjang kendaraan dan penumpang terlihat jelas. Dalam suasana tersebut, muncul dugaan permainan nomor antrean oleh oknum petugas dari PT ASDP Indonesia Ferry dan UPTD Pelabuhan Tondasi. Isu tersebut beredar luas di media sosial dan memicu berbagai tanggapan dari masyarakat.

Menanggapi hal itu, Kepala UPTD Penyeberangan Mawasangka-Tondasi-Dongkala, La Ode Rompu, membantah keras tudingan tersebut.

Kepala UPTD Penyeberangan Mawasangka, Tondasi, Dongkala, La Ode Rompu

“Berita yang beredar di masyarakat bahwa ada permainan dalam pelayanan penumpang oleh PT ASDP Indonesia dan UPTD Pelabuhan Tondasi tidak benar,” tegasnya.

La Ode Rompu menjelaskan bahwa seluruh proses pelayanan dilakukan berdasarkan nomor antrean. Kalaupun ada nomor yang tampak dilangkahi, itu karena pemilik nomor tersebut tidak berada di tempat saat dipanggil untuk pembelian tiket.

“Jika misalnya nomor antrean 25 dilayani lebih dulu daripada 23 atau 24, itu karena saat dipanggil beberapa kali tidak ada di tempat. Maka terpaksa kami lompat untuk efisiensi waktu,” jelasnya.

Ia juga menepis adanya dugaan permainan dalam pemeriksaan tiket kendaraan. “Penumpang yang lewat samping, seperti ibu-ibu dengan anak kecil, sudah kami periksa tiketnya dan kami beri prioritas masuk dari sisi samping untuk kenyamanan. Tidak ada permainan apa pun,” ujar La Ode Rompu.

Sementara itu, Kepala Pelabuhan Tondasi, Mashuri, menegaskan bahwa antrean kendaraan roda dua dan roda empat tetap dilakukan sesuai nomor urut dan kapasitas kapal KMP Feri Pulau Rubiah.

Kepala Pelabuhan Tondasi, Mashuri

“Kami tidak membeda-bedakan. Selama penumpang sudah memiliki tiket dan masuk dalam kapasitas muatan kapal, maka mereka bisa menyeberang,” ungkapnya.

Mashuri menambahkan, KMP Feri Pulau Rubiah hanya mampu mengangkut 15 unit kendaraan roda empat dan 60 unit kendaraan roda dua per perjalanan.

“Kalau kapal sudah penuh, ya kami tidak bisa paksa. Tapi kalau masih memungkinkan, kami akan tambah trip. Harapan kami, ke depan ada tambahan trip agar penumpang tidak lama mengantri dan tidak timbul prasangka buruk terhadap kami,” pungkas Mashuri dengan senyum ramah.

Reporter: Laode Abubakar

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version