NEWS

Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor di NTB Lampaui Target

829

NTB, MEDIAKENDARI.COM – Perwakilan BKKBN Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bèrpartisipasi aktif dalam Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor yang digelar secara nasional. Sampai dengan 16 Juni pukul 22.00 WIB, Provinsi NTB berhasil melampaui target 30.410 akseptor dengan persentase 102,5 persen.

Berpusat di Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, penyelenggaraan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor di NTB ini ditargetkan sebanyak 29.679 akseptor.

“Target ini tentu bukan angka yang sedikit. Butuh kerja keras dengan melibatkan semua pihak. Perubahan angka demi angka terus dipantau melalui dashboard. Rasa cemas pasti ada ketika target tidak berhasil tercapai. Namun, semangat dan optimisme jauh lebih besar,” kata Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi NTB Lalu Makripudin.

Menurut Lalu, Kayangan terpilih menjadi lokasi PSA tahun ini. Kayangan bukanlah kecamatan dengan wilayah terbesar di Kabupaten Lombok Utara, namun Kayangan menjadi lokasi terpilih untuk penyelenggaraan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor di Nusa Tenggara Barat pada 14 Juni lalu.

Berjarak kurang lebih 55 kilometer dari Kota Mataram, Kayangan merupakan salah satu kecamatan yang ada di Lombok Utara dari 5 (lima) kecamatan. Kayangan dengan luas wilayah 114,19 km², berbatasan dengan di utara Laut Bali, bagian timur kecamatan bayan, bagian selatan kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Barat dan pada bagian barat kecamatan Gangga.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten Lombok Utara tahun 2021, Kayangan memiliki jumlah penduduk 48.548 jiwa dengan rasio jenis kelamin 102 laki-laki untuk setiap 100 perempuan, yang tersebar di 8 (delapan) desa yaitu Dangiang, Gumantar, Kayangan, Pendua, Salut, Santong, Selengan dan Sesait.

Suguhan gendang beleq, tarian dan ragam budaya lainnya membuka acara di pagi hari. Barisan kursi penuh terisi oleh tamu undangan yang hadir. Gemuruh tepuk tangan bersemangat menyambut momentum sekali setahun ini.

Riuhnya hari itu terdengar di setiap sudut karena pelayanan KB dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia. Seluruh tenaga lini lapangan, tenaga kesehatan, para kader, mitra kerja dan pemangku kepentingan terkait bahu-membahu untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang datang.

Tenaga lini lapangan yang piawai dalam meyakinkan masyarakat untuk menggunakan alat kontrasepsi. Tenaga kesehatan kompeten dalam memberikan pelayanan. Berbagai jenis alat kontrasepsi diberikan secara gratis dan siap digunakan. Tempat pelayanan yang nyaman, serta sesuai standar pelayanan penggunaan alat kontrasepsi. Jasa yang tiada terkira harganya demi masa depan bangsa.

Demi mencapai target, berbagai upaya dilakukan. Koordinasi dengan mitra kerja gencar dilakukan. Promosi melalui media terus dikencangkan. Tercapainya target pelayanan KB menjadi cermin dari kontribusi dalam mencegah stunting. Penggunaan alat kontrasepsi memberi jarak pada kehamilan. Tentu hal ini akan berdampak pada kesehatan ibu dan bayi nantinya. Ibu yang melahirkan dengan jarak yang dekat, terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat dan terlalu banyak (4T) beresiko tinggi untuk melahirkan bayi stunting.

Pelayanan KB sejuta akseptor ini merupakan rangkaian dari Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30. Hampir setiap tahun, Harganas selalu dirayakan dengan meriah. Rangkaian acara diselenggarakan di setiap penjuru negeri. Tahun ini, perayaan puncaknya akan terpusat di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan pada 6 Juli nanti. Kemeriahan ini akan kembali dirasakan setelah beberapa tahun kebelakang tidak diadakan karena Pandemi Covid-19.

Wakil Bupati Lombok Utara, Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTB, Forkopimda Lombok Utara, Kepala DP2KBPMD Lombok Utara, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lombok Utara, Ketua TP PKK, Ketua GOW, Camat, kepala desa serta tamu undangan lainnya berkesempatan hadir langsung. Dukungan serta apresiasi tak henti-hentinya terucap kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi menyelenggarakan kegiatan ini dengan baik. Suksesnya acara adalah kesuksesan bersama.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version