NEWS

Pembangunan Bendungan Ameroro Seharga 1,6 Triliun di Konawe Capai 73 Persen

1323
×

Pembangunan Bendungan Ameroro Seharga 1,6 Triliun di Konawe Capai 73 Persen

Sebarkan artikel ini
Kepala Satuan Kerja Pembangunan Bendungan,BWS Sulawesi IV, Arbor Reseda saat ditemui diruang kerjanya (foto: Sardin. D)

KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Progres Pembangunan bendungan Ameroro di provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencapai 73 persen.

Bendungan Ameroro merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) guna mendukung program ketahanan pangan dan ketersediaan air, dan akan menjadi bendungan kedua di Kabupaten Konawe, Sultra.

Pembangunan bendungan dimulai sejak 2020 untuk Paket I dan Paket II dikerjakan pada 2021 dengan total anggaran keseluruhan sebesar Rp1,6 triliun, yang saat ini telah mencapai 73 persen.

Kepala Satuan Kerja Pembangunan Bendungan,BWS Sulawesi IV, Arbor Reseda, ST, MT menjelaskan bendungan ameroro
dijadwalkan bakal di isi, pada bulan oktober mendatang dan serta dijadwalkan juga bakal di resmikan oleh Presiden Jokowi pada bulan desember 2023 ini.

“Dan dibulan peresmian di desember ini, hanya jadwal karena kan ada 13 bendungan yang bakal diresmikan di Indonesia, dan bakal sama-sama di resmikan jadi masih tentatif bisa januari atau februari tapi paling cepat bulan desember 2023,” bebernya saat di temui di ruangannya Selasa 12 Mei 2023.

Lebih lanjut, Arbor menuturkan sejauh ini kendala pembangunan hanya masalah sosial, seperti ganti rugi tanaman, dan pihaknya siap ganti rugi bila memenuhi persyaratan.

“Dan kendala sosial ini juga kita sudah melakukan mediasi serta musyarawarah serta memberikan pemahaman pada masyarakat,” imbuhnya.

Lebih lanjut Arbor berharap bendungan Ameroro dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, seperti yang terjadi di Ladongi kan masyarakat bisa panen lebih terjamin karena air yang cukup, sementara untuk air baku sedang di bangun oleh pemerintah pusat juga melalui balai juga, dan ameroro ini akan dua kali lebih besar dari Ladongi dan pasti airnya juga akan lebih banyak.

“Jadi diharapkan masyarakat selama pembangunan ini masyarakat dapat mendukung penuh proyek pembangunan ini, karena ini kan buat masyarakat, dan kalau sudah rampung di jaga kebesihan serta keamaannanya, dan juga di larang mengunakan karamba,” pungkasnya.

Reporter: Sardin. D

You cannot copy content of this page