KONAWE – Pemda Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) menjalin kerjasama peningkatan SDM bidang aplikasi digitalisasi dengan Balitbang Kementerian Komonikasi dan Informasi (Kominfo) RI yang dilaksanakan di Konawe, Senin 31 Januari 2022.
Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa mengatakan, kerjasama pemkab Konawe dengan Balitbang Kementrian Kominfo merupakan bentuk pengembangan SDM di kabupaten Konawe dalam menjawab tantangan kemajuan teknologi informasi komunikasi.
“Karena perkembangan zaman semua serba digital, maka kita juga akan mempersiapkan diri mulai dari ASN sampai ke masyarakat pelaku usaha untuk lebih mengenal sistim digitalisasi,” jelas Kery.
Dalam era digitalisasi, transaksi keuangan dan pembayaran pajak menggunakan aplikasi digital, oleh karena itu, perlu dipersiapkan infrastruktur untuk menunjang era digitali dan diharapkan kabupaten Konawe menjadi daerah yang pertama menerapkan di Sultra.
Baca Juga : Inilah Pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2021
Untuk meningkatkan SDM salah satu poin kerjasama dengan balitbang adalah pelatihan aplikasi digital, dengan adanya pelatihan digital diharpkan masyarakat Konawe, khususnya pelaku ekonomi, dapat meningkatkan pendapatanya dengan memanfaatkan platfon digital dalam penjualan dan peningkatan produksi usahanya.
“Kunci dalam membangun daerah adalah kesejahteraan masyarakat, biar gedung banyak kalau pendapatan masyarakat tidak meningkat mana di bilang sejahtera. Untuk itu, kami selaku pimpinan kepalah daerah akan terus berupaya meningkatkan pendapatan masyarakat baik di bidang pertanian, perikanan, peternakan dan bidang lainnya,” imbuh bupati.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Litbang Kementrian Komimfo DR. Raden Muhammad Agung Harimurti, M.Kom., mengatakan, program beasiswa untuk pelatihan digital merupakan perogram dari Kementrian Kominfo sejak tahun 2018, kami sudah memberikan pelatihan digital sebanyak 1000 orang kemudian tahun 2019 meningkat menjadi 20.000 orang, tahun 2020 meningkat menjadi 50.000 orang, 2021 ini 100.000 orang dan tahun 2022 ini 200.000 orang dan sampai 2024 mendatang sampai 500.000 orang.
Peserta platihan digital ini sangat bervariatif mulai dari angkatan kerja muda, calon wirausaha muda, pegawai negeri (ASN) dan kalangan peroposional muda, kata Agung.
Pelatihan ini untuk mempersiapkan kita menghadapi industri 4.0. Kita melakukan pelatihan digital ini dengan berbagai tema yang berhubungan dengan industri 4.0, diantaranya ciber security, artificel intelijen, internet oftings, kota cerdas, bisnis perose enjenering. Itu semua digunakan untuk persiapkan kita di era revolusi digital 4.0.
Indonesia memiliki potensi digital yang cukup tinggi, ditahun 2020 ini omset untuk ekonomi digital sampai 130 miliar USD. Nanti di tahun 2035 omset diperkirakan mencapai 10.000 Milyar USD. Sayangnya omset yang cukup besar itu diambil untung oleh pihak luar (pihak asing) karena kita belum mempunyai SDM yang memadai,
Jadi untuk mengejar dan supaya kita bisa menjadi pasar digital, kita harus mendidik, mempersiapkan angkatan muda kerja kita supaya bisa bersaing dan menjadi tuan rumah bahkan bisa mengexplor SDM digital ini, hingga kita bisa meraih untung untuk pasar digital ini, ucapnya.
Pelatihan digital ini gratis, karena kita yang memberikan beasiswanya. Jadi angkatan kerja muda di konawe, kemudian wirausaha muda bisa ikut bergabung, kami datangkan istrukturnya kemudian kita sertifikasi baik secara Nasional maupun Internasianal.
“Di kabupaten Konawe kita akan memulai minggu ini sampai tahun ini di kabupaten Konawe dengan berbagai ragam pelatihan digital. Bagi masyarakat yang berminat mengikuti pelatihan digital ini, pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui situs digitaltalent.cominfo.go.id,” ucapnya.
Penulis : Redaksi