NEWS

Pemkab Konawe Gelar Ujian Sekolah tingkat SD dengan Dua Sistem

848
Tampak Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Konawe Dr. Suriyadi, S.Pd, M.Pd

KONAWE, MEDIAKENDARI.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe baru saja menyelesaikan ujian sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD). Sebanyak 275 SD Negeri dan swasta se terlibat dalam pelaksanaan ujian sekolah yang digelar 23-30 Mei 2022 lalu.

Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Konawe, DR. Suriyadi, mengatakan, dalam ujian ini pihaknya menerapkan dua pola pengerjaan soal-soal mata pelajaran.

Keduanya yakni pola kombinasi online dan offline, serta pola ujian berbasis kertas dan pensil.

Baca Juga : Pemkot Kendari Bakal Salurkan Bantuan 100 Ekor Sapi untuk Pembuatan Pupuk pada Tahun 2023

“Untuk pola kombinasi online dan offline, ini menjadi tahun kedua Dikbud Konawe menerapkan ujian sekolah serupa aplikasi Computer Based Test (CBT) yang dibuat sendiri oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Konawe,” katanya, beberapa waktu lalu.

Suriyadi membeberkan, pendekatan ujian sekolah lewat kombinasi online dan offline, dilakukan oleh masing-masing satuan pendidikan dengan menghadirkan peserta ujian di sekolah secara tatap muka.

Bedanya, pengerjaan soal-soal ujian sekolah tersebut dilakukan secara online.

Baca Juga : Bakal Diresmikan Presiden, Menhub Budi Tinjau Kesiapan Tiga Pelabuhan Penyeberangan di Wakatobi

“ Bisa lewat ponsel Android maupun komputer yang disediakan oleh pihak sekolah. Terkait pola kombinasi itu, seluruh satuan pendidikan SD di kecamatan Unaaha telah menerapkannya. Di kecamatan Wawotobi pun sama halnya meskipun tak sebanyak di Unaaha. Tercatat enam SD di kecamatan Wawotobi telah menerapkan ujian sekolah berbasis online dan offline,” bebernya.

“Pendekatan berbasis online dan offline itu, kami menggunakan aplikasi khusus yang dibuat Dikbud Konawe. Aplikasi itulah yang kami terapkan di dua kecamatan ini, Unaaha dan Wawotobi. Setelah kami evaluasi, Alhamdulillah pelaksanaannya 100 persen sukses. Selebihnya untuk satuan pendidikan SD di kecamatan yang lain, masih menggunakan ujian berbasis kertas dan pensil,” sambung Suryadi.

Masih dia, penerapan ujian sekolah lewat pola kombinasi online dan offline, tak hanya diberlakukan bagi satuan pendidikan tingkat SD. Melainkan, juga diterapkan di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Konawe.

Baca Juga : Sekda Kota Kendari Teteskan Air Mata Usai Dilantik

DR Suriyadi menyebut, sekira 90 persen satuan pendidikan tingkat SMP se-Konawe telah menerapkan sistem serupa dengan menggunakan aplikasi CBT yang dirancang khusus oleh Dikbud Konawe. Katanya, aplikasi CBT yang didesain Dikbud Konawe tersebut tak menguras kuota internet siswa. Artinya, siswa yang mengerjakan soal ujian lewat gadget, tidak perlu khawatir paket internet ponselnya berkurang.

“Bayangkan, SMP di kecamatan Latoma saja sudah menggunakan metode online dan offline. Kami sudah dua tahun menggunakan aplikasi ini, didesain sendiri oleh Dikbud Konawe. Jadi, kami punya aplikator disini. Ditahun pertama memang ada kelemahan-kelemahan, tapi kita sempurnakan ditahun ini dan Alhamdulillah berjalan sukses,” ungkapnya.

Baca Juga : Terima 7,70 Gram Paket Ganja dari Parepare, Seorang Pemuda Diamankan

Menurutnya, dalam waktu dekat Dikbud Konawe bakal segera mengumumkan hasil ujian sekolah yang melibatkan satuan pendidikan tingkat SD dan SMP di otorita setempat. Yang mesti dipahami, sebutnya, ujian sekolah tersebut bukanlah penentu kelulusan para siswa didik. Melainkan, menjadi upaya Dikbud Konawe dalam hal ini satuan-satuan pendidikan untuk memetakan kemampuan individual siswa maupun secara klasikal.

“Yang perlu diketahui bersama, saat ini ujian nasional sudah tidak ada. Diganti dengan asesmen nasional. Insyaallah tahun ini juga kita lakukan. Kami di Konawe tinggal menunggu informasi dari Kemendikbud untuk pelaksanaan asesmen nasional,” Tutup DR Suriyadi. (RED)

 

Penulis : Redaksi

Facebook : Mediakendari

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version