BAUBAUKESEHATAN

Pemkot Baubau Gencarkan Sosialisasi Percepatan Penanganan Covid-19 Wilayah Pinggiran

830
×

Pemkot Baubau Gencarkan Sosialisasi Percepatan Penanganan Covid-19 Wilayah Pinggiran

Sebarkan artikel ini
Sosialisasi Percepatan Penanganan Covid-19 di Kecamatan Lea-lea.

Penulis : Ardilan

BAUBAU – Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) tengah gencar menggelar sosialisasi percepatan penanganan Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19. Sasarannya saat ini dimulai dengan menyasar wilayah pinggiran terlebih dahulu.

Kepala Pelaksana (Kalaks) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Baubau, La Ode Muslimin Hibali mengungkapkan wilayah pinggiran yang disasar yakni Kecamatan Lea-lea, Bungi dan Sorawolio.

Dalam sosialisasi itu pihaknya melibatkan sejumlah pihak diantaranya dari Kecamatan, Lurah, tokoh Agama, Pemuda dimasing-masing Kelurahan, TNI/Polri yang diwakili oleh Danramil dan Kapolsek. Ia menyebut, total pesertanya sebanyak 30 orang.

“Pematerinya melibatkan tim ahli seperti dari akademisi karena sosialisasinya melawan stigma dan memasuki fase new normal. Dari tim medis, dr. Lukman untuk penjelasan sisi kesehatannya. Masing-masing pemateri diberi waktu 40 menit,” ucap La Ode Muslimin Hibali dikonfirmasi di kantor Gugus Covid-19 Kota Baubau, Selasa 11 November 2020.

Ia menjelaskan saat ini pembentukan satuan tugas (Satgas) penanganan Covid-19 sudah sampai ketingkat Kelurahan hingga RT/RW. Satgas dimaksud, kata dia, memiliki harapan agar diberdayakan pula oleh Pemkot Baubau.

“Kalau masih cukup anggaran mereka juga diberikan insentif. Masyarakat selama kita menghadapi new normal, selain pemerintah sudah membantu masker dengan obat-obatan,” tuturnya.

Mantan Plt Kepala Disdukcapil Kota Baubau itu menambahkan sosialisasi tersebut juga bertujuan menghilangkan stigma-stigma sebagian masyarakat yang belum atau tidak mempercayai adanya virus Corona. Selain itu, pihaknya juga meminta agar masyarakat tidak mengucilkan siapapun yang terkonfirmasi terpapar virus Corona.

“Sudah dijelaskan tim ahli dari akademisi supaya yang terkonfirmasi itu jangan ditakuti dan dikucilkan. Diterima lah apa adanya. Tapi perlu kewaspadaan yang tinggi dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat,” pungkasnya.

You cannot copy content of this page