KENDARI, MEDIAKENDARI.com – Asisten III Pemerintah Kota Kendari, Imran Ismail, S.Pt., M.Si., menghadiri Pembukaan Pelatihan Paduan Suara Gerejawi bagi Gereja-Gereja se-Kota Kendari Tahun 2025. Kegiatan yang mengusung tema “Membentuk Paduan Suara Gerejawi yang Berkualitas” ini digelar di Aula Perpustakaan Digital Sulawesi Tenggara, Jumat (14/11/2025).
Mewakili Wali Kota Kendari, Imran Ismail menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Kendari menyambut baik pelaksanaan pelatihan tersebut sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pelayanan ibadah melalui musik gerejawi. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya wadah pembinaan seni vokal, tetapi juga sarana mempererat persatuan antarjemaat gereja di Kota Kendari.
Ia menekankan bahwa Kota Kendari patut bersyukur karena nilai toleransi dan persaudaraan telah mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat. Salah satu contoh harmonisasi tersebut tampak dari keberadaan Masjid Akbar dan Gereja Bukit Zaitun di Kelurahan Kandai yang berdiri berdampingan.
“Ini simbol nyata bahwa perbedaan bukan penghalang, melainkan ruang untuk saling memahami dan menghargai,” ujarnya.
Tradisi saling mengunjungi pada hari besar keagamaan, berbagi ucapan selamat, serta gotong royong dalam kegiatan sosial, lanjutnya, menjadi cerminan bahwa masyarakat Kendari mampu hidup dalam kedamaian dan kebersamaan. Nilai-nilai ini, menurutnya, penting untuk terus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda.
Lebih jauh, ia berharap peserta dapat mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh agar ilmu yang diperoleh dapat diterapkan di masing-masing gereja. Pemerintah Kota Kendari, tambahnya, akan terus mendukung kegiatan keagamaan yang memberikan dampak positif bagi harmoni sosial dan pembinaan umat
Sementara itu, Ketua Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Kota Kendari, Cornelius Padang, SE., MM., menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas vokal, teknik musikal, dan kemampuan kolaborasi antarjemaat. Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut tidak hanya mempersiapkan peserta untuk ajang Pesparawi, tetapi juga menjadi wadah pembinaan mental dan rohani melalui musik gerejawi.
Cornelius berharap seluruh peserta mengikuti pelatihan dengan disiplin dan semangat, sehingga hasilnya dapat membawa harum nama gereja-gereja di Kota Kendari.
Laporan: Asti
