NEWS

Pemkot Klaim Angka Kemiskinan di Baubau Menurun

1158
×

Pemkot Klaim Angka Kemiskinan di Baubau Menurun

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi penurunan angka kemiskinan.

BAUBAU, MEDIAKENDARI.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengklaim angka kemiskinan di daerah itu untuk tahun 2022, mengalami penurunan dibanding tahun 2021 lalu.

Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad mengungkapkan, untuk kondisi sosial masyarakat, angka kemiskinan tercatat sebesar 7,78 % menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yakni sebesar 7,15 %.

Menurutnya, kondisi ini masih relatif baik dari tingkat kemiskinan regional dan nasional yang masih berada diangka dua digit yakni 11,74% di Sultra dan secara nasional 9,71%.

Monianse menjelaskan, penurunan angka kemiskinan di Baubau karena dipengaruhi produk domestik regional bruto, yang mengindikasikan jumlah nilai tambah yang dihasilkan dari pergerakan sektor-sektor ekonomi di Baubau, tercatat meningkat cukup signifikan sebesar Rp 9,61 triliun dibanding tahun 2020 sebelumnya, yang hanya sebesar Rp 9,07 triliun diakhir tahun 2021 lalu.

Baca Juga : Pemkot Kendari Bakal Kenakan Biaya Retribusi Sampah Pada Masyarakat

“Peningkatan ini kemudian berdampak terhadap peningkatan pendapatan perkapita atau pendapatan total perorangan di kota Baubau, selama satu tahun yang tercatat sebesar Rp 59,59 juta rupiah per orang, per tahunnya meningkat sebesar Rp 2,5 juta per orang dibanding tahun sebelumnya. Begitu pula pada pertumbuhan ekonomi yang berhasil rebound menjadi 4,15 % dari minus 0,81 % di tahun 2020,” ungkapnya, pada saat ekspose pembangunan empat tahun Pemkot Baubau, Kamis (13/10/2022).

Monianse mengatakan, perbaikan ekonomi Baubau ini paling besar disumbang oleh pergerakan positif dari tiga sektor unggulan daerah, yakni sektor konstruksi yang berkontribusi 22,05% dari total PDRB atas harga berlaku Baubau, disusul sektor perdagangan 20,16% dan sektor pertanian 14,94%. Sedangkan, dari sektor ketenakerjaan tercatat, angka partispasi kerja sebesar 68,85% dan angka pengangguran sebesar 6,87 % dari total penduduk produktif.

Ia menilai, secara umum kualitas hidup masyarakat kota Baubau cukup baik, indeks pembangunan manusia (IPM), tercatat mengalami peningkatan dari angka 75,9 poin menjadi 76,26 poin jauh diatas rata-rata nasional dan provinsi.

Baca Juga : Walikota Baubau Ancam Bakal Copot Kadis Perikanan, Ada Apa!

“Dari IPM itu kita bisa maknai adanya peningkatan angka harapan hidup, angka harapan lamanya bersekolah, tingkat pendidikan yang semakin baik dan juga daya beli yang semakin baik. Tercatat Kota Baubau meraih IPM kedua tertinggi se-Sultra. Berbagai capaian dan keberhasilan tersebut, tentunya hanya dapat dicapai oleh kerja keras, keseriusan dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat yang ada di kota Baubau,” katanya.

Kendati demikian, Monianse menambahkan, berbagai capaian dan keberhasilan tersebut masih perlu ditingkatkan kembali, dan sekaligus akan menjadi tantangan tersendiri dalam menghadapi permasalahan yang lebih kompleks di masa yang akan datang.

“Terlebih, berbagai capaian dan keberhasilan tersebut bukanlah merupakan tujuan utama, karena hasil akhir yang diharapkan adalah terwujudnya masyarakat Kota Baubau yang maju, sejahtera dan berbudaya,” imbuhnya.

Reporter : Ardilan

Facebook : Mediakendari

You cannot copy content of this page