NEWS

Pemprov Sultra Rutin Ikuti Rakor Inflasi Mendagri

379

KENDARI,MEDIAKENDARI.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) secara rutin mengikuti rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi di daerah yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI yang dipimpin Mendagri Tito Karnavian secara daring setiap minggu di Aula Merah Putih Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sultra, Rabu 05 Mei 2023.

Jajaran Pemprov  Sultra yang turut hadir yakni Kepala BPS Sultra, Plt Kadis SDA dan BM, Sekdis, Kasubdit 1 Dirkrimsus Polda Sultra, beberapa Pejabat dan Staf terkait.

Tito Karnavian menyampaikan kondisi  inflasi Indonesia April 2023 dari bulan ke bulan 0,33%, Indonesia berada diposisi yang baik  145 makin rendah inflasi maka akan terkendali dari 186 negara di dunia dan di tingkat Negara ASEAN, inflasi  Indonesia berada di peringkat 6 dari 11 negara ASEAN yaitu yang terendah pertama Brunei 1,3%, kedua Cambodia 2,2%, ketiga Vietnam 2,81%, keempat Thailand 2,83, kelima Malaysia 3,4%,keenam Indonesia 4,33%, ketujuh Singapore 5,5%, ketujuh Philippines 7,6%, kedelapan Timor Leste 9,6%, ketujuh Myanmar 19,55 yang tertinggi di Laos 40,97

Sesuai dengan arahan Bapak Presiden Jokowi, pengendalian inflasi tidak hanya dilakukan melalui kebijakan fiscal di Bank Indonesia, pengetatan, kemudian menaikkan atau menurunkan suku bunga. Pengendalian inflasi juga dilaksanakan melalui sinergitas dan kerjasama instansi pusat dan daerah dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), yang dikoordinir oleh Menteri Dalam Negeri

Ada 10 Provinsi yang tertinggi inflasi gabungan kotanya  yaitu Maluku Utara (Malut) sebesar 5,63%, Kalimantan Selatan (Kalsel) 5,47%, Jawa Timut (Jatim), 5,35%, Sultra 5,30%, Sumatra Barat (Sumbar) 5,25% Yogyakarta 5,14%, Nusa Tenggara Timur (NTT),  5,12%, Lampung  5,00% Maluku  4,85% dan Riau 4,9%.

Oleh karna itu, Betul-betul di evaluasi apa penyebab  kenaikan tersebut atau diatas rata-rata nasional dan segala inovasinya  dari pemerintah pusat siap untuk bisa mengendalikan (kata Mendagri RI)

Badan Pusat Statistik Margo Yuwono menyampaikan inflasi dibulan ramadhan dan lebaran 2023 lebih rendah dibanding inflasi ramadhan dan lebaran tahun lalu. Hal ini menunjukkan kesiapan pemerintah dalam mengantisipasi periode ramadhan dan lebaran 2023. Inflasi pangan dapat ditopang melalui aktivitas panen raya padi dan komoditas hortikultura sepanjang Maret dan April.

Komoditas utama penyumbang inflasi di sebagian besar kabupaten/kota adalah beras, telur, ayam ras, daging ayam ras dan minyak goreng serta penyumbang utama inflasi adalah cabai merah, cabai rawit dan bawang merah.

Kasatgas Pangan mengatakan tren kenaikan harga bahan pokok yang pertama komoditas bawang merah dan kedua komoditas daging ayam ras (masih dibawah HA), Sementara  bahan pokok  yang menjadi perhatian pemerintah yaitu minyak goreng minyakita dan beras SPHP Bulog dan pasca HBKN (Lebaran dan Idul Fitri 1444H) masih terdapat fluktuatif harga bahan pokok dikarenakan efek dari permintaan kebutuhan konsumen.

Kemudian wilayah Provinsi yang nihil minyak goreng curah, berdasarkan hasil pengecekan dilapangan oleh Satgas Pangan Daerah yaitu: Pertama wilayah Sulawesi Tenggara, Kedua NTT dan Ketiga Papua

Berdasarkan 3 wilayah tersebut dari hasil pantauan satgasda tidak terdapat minyak goreng curah, akan tetapi terdapat ketersediaan minyak goreng premium dan minya kita, stock/ketersediaan mampu untuk memenuhi kebutuhan di wilayah setempat. (Adm).

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version