UNAAHA– Setiap tanggal 28 Oktober kita selalu merayakan peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP). Peringatan tersebut mengingatkan bangsa Indonesia terhadap sejarah perjuangan seluruh elemen pemuda Indonesia yang telah menebar semangat menjaga jiwa patriotisme dan berhasil menyatukan visi kebangsaan, yang melahirkan sebuah komitmen kebangsaan yaitu bertumpah darah satu tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia.
Momen peringatan HSP ini dipimpin langsung bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa yang diikuti oleh segenap pegawai Lingkup Konawe. Hadir juga Forum Komunikasi Pimpinan Kabupaten.
Dalam amanat Menteri Pemuda Dan Olahraga yang dibacakan oleh Bupati Konawe selaku Pembina upacara, menyampaikan bahwa Pesatnya perkembangan teknologi informasi ibarat dua mata pisau.
Disisi yang lain perkembangan ini mempunyai dampak negatif, informasi-informasi yang bersifat destruktif mulai dari hoax, hate speech, pornografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme dan terorisme juga masuk dengan mudahnya. Apabila kaum muda tidak dapat membendung dengan filter ilmu pengetahuan serta kedewasaan dalam berbangsa dan bernegara.
Kery melanjutkan, pemuda-pemuda hebat Indonesia telah lahir dan mampu berkompetisi di Kancah Asia. Perhelatan Asian Games 2018, atlet-atlet muda Indonesia bersaing dengan bangsa-bangsa Asia, dan berhasil menduduki peringkat ke-4, serta di ajang Asian Para Games para atlet kita berhasil menduduki peringkat ke-5.
“Kita juga patut berbangga, pada perhelatan tersebut putri kita dari Konawe turut serta memperkuat Tim Merah Putih pada cabang Bulu Tangkis. Sehingga kita berharap banyak lagi anak-anak muda kita yang berprestasi, ” terangnya.
“Wahai pemuda Indonesia, dunia menunggumu, berjuanglah, lahirkanlah ide-ide, tekad, dan cita-cita, pengorbananmu tidak akan pernah sia-sia dalam mengubah dunia” ucapnya.
Untuk menjaga kesatuan ini, para pemudalah yang cukup berperan besar. Pemuda adalah ujung tombak pembangunan bangsa ini, sebagaimana diungkapkan oleh pendiri bangsa ini bun Karno “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.” Hal ini menyiratkan makna jika para pemuda adalah manusia yang enerjik, aktif dan memiliki semangat serta daya juang yang luar biasa.
Berbagai hal menyangkut perubahan dan pembangunan, selalu dikaitkan dengan adanya campur tangan peranan pemuda. Sejarah membuktikan itu, di berbagai belahan dunia perubahan sosial politik menempatkan pemuda di garda depan. Peranannya menyeluruh, tak hanya menjadi seperti mata air, tapi juga hulu, hilir sampai muara. Bahkan pemuda sebagai air atau sumber energi perubahan. (adv)