KONAWE

Pengurus BUMDES Soropia Dilatih Tata Kelola Usaha

474
Pelatihan Penggelolaan Badan Usaha Milik Desa
Pelatihan Penggelolaan Badan Usaha Milik Desa

Redaksi

KENDARI – Sebagai badan usaha milik masyarakat, para pengurus Badan Usaha Milik Desa ( BUMDES) dituntut memiliki kecakapan khusus, untuk memberikan jaminan pengelolaan ini sesuai yang diharapkan.

“Pelatihan ini bertujuan agar para pengurus dan pengelola BUMDES ini dapat mengelola pembukaan dan jenis usaha yang bisa menghasilkan PAD untuk kesejahteraan masyarakat, ” jelas Abubakar yang juga menjabat sebagai Ketua tim Inovasi Desa di Kecamatan Soropia.

Sementara itu, dikesempatan yang sama Camat Soropia, Kadim A mengungkapkan, pelatihan ini penting dilakukan karena para pengelola BUMDES ini mengelola dana masyarakat, sehingga harus cakap dan tidak boleh ada kesalahan.

“Salah satu kelemahan dari pengurus BUMDES ini, yakni mereka belum pernah dilatih, tetapi sudah harus mengelola uang, jadi mereka ini belum mampu membuat pertanggungjawaban, makanya kami latih mereka,” paparnya.

Untuk pengelolaan BUMDES agar bisa maksimal, lanjutnya, setidaknya para pengurus itu musti memiliki kecakapan dan kemampuan.

“Pengurus BUMDES itu harus jujur, akuntabel, dipercaya, adil, bertanggung jawab, jangan sampai ketika dana itu sudah berkurang terus tidak mau bertanggung jawab, ” ujarnya.

Selain Itu, pengurus BUMDES harus punya kreatifitas untuk mengembangkan usaha, mampu mengelola administrasi mulai pembukuan neraca keuangan dan sebagainya.

“Pengurus BUMDES juga harus taat aturan, baik itu Undang – undang, perda maupun perdes, jadi tidak bikin aturan sendiri, dan sikap terakhir yang dimiliki yakni demokratis,” tambahnya.

Untuk itu, pasca pelatihan Ia mengharapkan adanya persaingan dari sisi kualitas usaha. Jadi harus lebih maju dan jangan sampe macet. Ia juga mengungkapkan, karena belum dilakukan pelatihan, pengelolaan BUMDES sebelumnya di beberapa desa mengalami masalah.

“Makanya kita adakan pelatihan ini, karena ada BUMDES yang bermasalah, karena pengurus belum memiliki ilmunya, harusnya terima pelatihan dulu baru terima uang. Tapi karena terlambat penganggaran, pelatihan baru dilaksanakan saat ini,” pungkasnya.


You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version