NEWS

Pentingnya Mendukung Sarana dan Prasarana Air Bersih di Bombana

538
Direktur PDAM bombana, Dr. Arman Zainuddin. Foto: Hasrun/mediakendadari.com

 

Reporter : Hasrun

BOMBANA – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bombana, Sulawesi Tenggara membuat rencana bisnis PDAM tahun 2021-2025, untuk mendorong optimalisasi air bersih di wilayah itu.

Rencana bisnis tersebut dipaparkan Direktur Utama (Dirut) PDAM, Arman Zainuddin, saat rapat bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bombana, Selasa 16 Maret 2021.

Dalam Rencana bisnis PDAM yang disusun, dalam jangka waktu lima tahun membutuhkan anggaran berkisar Rp 100 miliar lebih dan tertuang dalam rencana bisnis tersebut.

“Ya dokumen bisnis PDAM 2021 sampai dengan 2025 ini sesuai dengan peraturan. Dokumen bisnis itu adalah sama dengan pedoman umum atau kitab sucinya PDAM apa yang ingin di kerja sudah tertuang di sini,” kata Arman kepada awak media usai rapat.

Menurutnya, semua rencana kegiatan PDAM sudah tercermin di dalam rencana tersebut, baik proses pemanfaatannya, sampai dengan keuntungan bisnis PDAM.

“Pelayanan air ini harus 100 persen. Dengan mengoptimalkan air bersih agar bisa di konsumsi dan layak diminum oleh semua warga Bombana,” ujar Arman.

Kendati demikian, Ia mengaku masih terkendala sarana dan prasarana untuk menunjang optimalisasi air bersih dan layak konsumsi. Salah satu kendala adalah kurangnya instalasi air yang dinamakan IPAL.

“Sumber air kita banyak, cuma pengelolaan kita yang kurang,” jelasnya.

Masih menurut Arman, kurangnya IPAL sebagai sarana penjernih air membuat masyarakat daerah itu sering mengeluhkan air yang keruh. Sumber air di wilayah ibu kota Bombana terdapat empat titik.

“Sumber Lawaya 1 ada IPAL-nya. Lawaya 2 tidak ada. Sangkona tidak ada. Sehingga air menyuntik masuk dan membuat kotor air. Itu yang kita butuhkan penjernih air,” jelas Arman.

Dalam rencana bisnis PDAM tahun 2021-2025 ujar Arman, akan melakukan rehap pintu air Langkapa dengan menambah satu IPAL dan Lawoya. Dari IPAL itu akan disambung ke Lantari jaya.

“Dari IPAL kita pakekan boster, air masuk di Lantari Jaya. Sementara satu IPAL direncanakan dibangun di Rumbia Tengah yang meliputi Kampung Baru Pasar dan wilayah Poea,” ungkapnya.

Lebih lanjut Ia berujar, rencana pembangunan IPSL juga diperuntukkan untuk merehap sumber air di Desa Mambo. Kemudian Poleang terpadu.

“Kita juga butuh di Poleang tengah IPAL dengan sumber Rena – Rena dan Sangkama,”ujarnya.

“Mengaliri Poleang Tengah, Poleang dan Poleang. Khusus Poleang Barat, ada dua sumber air kita pake boster mengaliri Rakadua kota, Lameo-Lemeo, Barangka, Buara. Air dari Laponu – Ponu kita pake boster mengaliri Ranokomea dan Toari,” tambahnya.

Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Bombana, Arsyad mengatakan air bersih merupakan kebutuhan mendasar warga setempat. Sehingga wajib dilakukan rencana pengelolaan yang labih baik lagi.

“Berbicara maslah air bersih adalah hal yang wajib dilakukan. Air adalah sumber dari segala kehidupannya masyarakat di Bombana,” kata Arsyad.

Ketua Partai Nasdem Bombana ini menyebut, ada langkah kemajuan yang di lakukan PDAM Bombana. Karena sudah merancang, untuk memberikan penawaran selama empat tahun ke depan.

“Sesuai penjelasan dalam rancangan PDAM tahun 2021-2025 membutuhkan 100 miliar lebih,” ucapnya.

Menurut Arsyad yang juga ketua PSSI Bombana ini, masalah air bersih memang harus perhatian dan diseriusi. Karena air merupakan kebutuhan dasar masyarakat.

“Malah menurut saya ini yang lebih penting dari pada program yang lain. Karna pemenuhan air bersih adalah kebutuhan masyarakat Bombana,” pungkasnya. /B

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version