NEWS

Penyaluran BPUM di Konawe Utara Dipertanyakan, Begini Penjelasan BRI

786
×

Penyaluran BPUM di Konawe Utara Dipertanyakan, Begini Penjelasan BRI

Sebarkan artikel ini
Ketgam: Kepala Dinas Koperasi Konawe Utara (Konut) Ahmad, saat ditemui di Kantor Bupati oleh awak media. Foto Supriyadin Tungga/mediakendari.com

 

Reporter: Supriyadin Tungga

KONAWE UTARA – Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) di Konawe Utara dipertanyakan kelanjutannya oleh pihak Dinas Koperasi dan UMKM setempat. Pasalnya sejak diusulkan pada Juli 2020 lalu, program ini belum terealisasi.

Pihak Dinas Koperasi dan UMKM Konawe Utara mengaku belum mendapatkan informasi penerima dari pihak BRI selaku bank penyalur. Padahal pihak dinas sudah mengajukan kurang lebih 5.000 pendaftar.

“Informasi penerima BPUM sampai saat ini dari pihak kami belum menerima data ril dari pihak BRI ada berapa yang lolos. Semestinya juga dari beberapa bulan lalu masyarakat yang mengajukan bantuan ini sudah cair dananya,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Konawe Utara, Ahmad di Kantor Bupati Konut pada Selasa, 17 Maret 2021.

Pihaknya menyayangkan pihak BRI Konawe Utara yang belum memberikan keterangan dan data penerima. Ahmad mengaku karena hal itu, ia mendapat sorotan dari masyarakat yang belum menerima.

“Supaya ada laporannya juga di Dinas Koperasi. Tidak mungkin saya mau datang tanya di bank berapami yang keluar ini,” katanya.

“Saya juga pertanyakan kenapa kalau pengurusan dari lembaga cepat cair, sedangkan pengusulan dari masyarakat ke dinas koperasi mengalami kendala, sehingga saya bertanya ada apa sebenarnya” keluhnya.

Ahmad mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi ke pihak kementerian untuk tahun 2021 ini, program BPUM akan dipusatkan di Dinas Koperasi dan UMKM. Untuk besaran BPUM bukan lagi Rp 2,4 juta, tetapi turun menjadi Rp 1,2 juta.

Di tempat berbeda, Petugas Bansos BRI Cabang Konawe Utara, Septian Artama mengatakan, jika jumlah penerima BPUM melalui BRI sebanyak 154 penerima. Dari jumlah tersebut, yang tersalur sebanyak 88 penerima.

“Sisanya, kendalanya alamatnya tidak jelas, nomor handphone-nya tidak aktif, kita ke lokasi rumah tidak ada orangnya. Sesuai informasi sisanya dikembalikan ke pemerintah. Kemarin ada satu orang yang tanyakan itu, saya bilang sudah tidak bisa lagi karena tanggal 18 Februari kemarin sudah dihentikan. Kita cek di rekening sudah tidak ada saldonya,” katanya. (b)

You cannot copy content of this page