NEWS

Penyulingan Nilam di Kolaka Utara Terbakar, Kerugian Ditaksir Ratusan Juta Rupiah

3128
Tampak api yang masih membakar ampas dari penyulingan nilam dan daun cengkeh

KOLAKA UTARA – Sebuah tempat penyulingan nilam di dusun satu desa latawaro kecamatan lambai kabupaten Kolaka Utara (Kolut) provinsi Sulawesi tenggara (Sultra) ludes dilalap sijago merah.

Erwin (48 tahun) warga dusun satu desa latawaro kecamatan lambai kabupaten Kolaka utara

Pemilik penyulingan yang terbakar, Erwin saat di hubungi melalui telepon Sabtu malam 11 Juni 2022 menuturkan bahwa kejadian kebakaran itu terjadi sekira pukul 19.30 WITA

Baca Juga : Konawe Dorong Pengembangan Populasi Sapi

“Saat itu saya baru selesai melaksanakan sholat isyah tiba-tiba lampu listrik di rumah padam kemudian saya menaikkan pembatas lampu (spaning) untuk menyalakan namun spaning lampu saya turun terus sehingga saya pun ke belakang rumah untuk melihat tempat usaha penyulingan saya yang sementara menyuling. Namun saya langsung kaget setelah melihat api telah membakar penyulingan saya,” ungkap Erwin.

Ia bercerita kebakaran tersebut disebabkan karena api yang dari tungku pembakaran menyalar ke tempat penyimpanan bahan baku yakni bahan baku daun cengkeh.

Ia mengaku memiliki tiga usaha penyulingan dibuat sejak tiga tahun lalu. Dua penyulingan yang terbakar kondisinya rata dengan tanah. Sedangkan satunya selamat dari kobaran api.

Namun ia beruntung karena insiden itu tidak memakan korban jiwa. Kendati demikian, Erwin harus mengalami kerugian yang ditaksir sekitar Rp100 juta.

Baca Juga : Polda Sultra Bantu Penderita Bibir Sumbing dan Lelangit

Erwin bilang, selain dirinya sendiri yang menyuling dari bahan baku yang ia beli, biasanya juga ia menyewakan kepada masyarakat yang mau menyuling sendiri baik itu milam maupun daun cengkeh dengan biaya sekali menyuling sebesar Rp150 ribu.

Atas peristiwa tersebut dua unit mobil pemadam kebakaran diturunkan untuk memadamkan kobaran api. Satu unit mobil pemadam kebakaran dari Lasusua dan satu lagi dari rayon ranteangin. Kebakaran tersebut tidak merambat ke rumah warga namun api masih menyala saat ini karena ampas penyulingan yang masih terbakar.

“Semoga saja ada perhatian dari pemerintah yang bisa membantu saya untuk melanjutkan usaha saya itu,” harap Erwin.

 

Reporter : Pendi

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version