Reporter: Muh Ardiansyah R
Editor: La Ode Adnan Irham
KENDARI – Aliansi Masyarakat Peduli (AMP) HAM Sulawesi Tenggara (Sultra) demostrasi di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra. Aksi itu untuk mengingat kembali tragedi September berdarah tanggal 26 September lalu.
Koordinator Lapangan, Iskandar Wijaya, mengatakan, banyak yang terjadi praktek kekerasan dan pelanggaran HAM lainnya, yang juga terjadi pada kasus-kasus konflik pada agraria seperti yang terjadi di Konawe Kepulauan antara masyarakat dengan perusahaan tambang.
“Banyak konfik yang berada pada Sultra ini terutama pada masalah pertambangan,” ucapnya, Selasa, (10/12/2019).
AMPH meminta DPRD Sultra secepatnya menuntaskan semua konflik di Sultra.
Baca Juga :
- Usai Terima Penghargaan dari Jokowi, KSK Klaim Didukung Surya Paloh dan Partai Pemenang Pilpres untuk Maju Cagub Sultra
- Status Kinerja Tinggi, Hanya Kery Satu-satunya Mantan Bupati di Sulawesi yang Turut Raih Penghargaan dari Presiden Jokowi
- BPDAS Sampara Sebut Rehabilitasi Mangrove Paling Banyak di Muna, Jadi Pusat Penanaman Serentak Pertama untuk Wilayah Kabupaten
“Selesaikan semua konflik Agraria dalam kerangka pemunuhan Hak Asasi Manusia bagi masyarakat Sultra,” ungkapnya.
Dia berharap dapat menuntaskan dan tindak tegas pelaku meninggalnya dua aktivis mahasiswa UHO dan stop kriminalisasi terhadap petani dan pejuang agraria.
“DPRD Sultra harus segera mengevaluasi dan melakukan pengawasan pelaksanaan reforma agraria,” katanya.