KENDARI, MEDIAKENDARI.com – Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Sulawesi Tenggara terus memantapkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana dengan menggelar Latihan Peningkatan Kemampuan (Latkatpuan) Disaster Victim Identification (DVI) dan Kesiapsiagaan Penanganan Bencana T.A 2025.
Kegiatan berskala besar ini berlangsung pada Jumat (12/12/2025) dan melibatkan puluhan tenaga kesehatan Polri dari berbagai satuan kerja.
Latkatpuan dibuka secara resmi oleh Kepala Biddokkes Polda Sultra, Dr. drg. Ignatius Hendra A., Sp.KG, yang menegaskan bahwa Sulawesi Tenggara merupakan wilayah dengan tingkat kerawanan bencana cukup tinggi, mulai dari banjir, tanah longsor, hingga gempa bumi.
Kondisi tersebut menuntut peningkatan kompetensi personel agar mampu merespons cepat dan tepat ketika kejadian terjadi.
“Peran DVI sangat krusial dalam memastikan identifikasi korban berjalan profesional, manusiawi, dan akuntabel. Latkatpuan ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat kapasitas teknis dan manajerial dalam menghadapi situasi bencana,” ujar Kabiddokkes dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa kesiapsiagaan tidak hanya berbicara tentang penanganan pascabencana, tetapi juga menyangkut mitigasi, perencanaan, pemetaan risiko, hingga koordinasi lintas sektor.
Menurutnya, kemampuan mengumpulkan data ante-mortem dan post-mortem, pengoperasian alat identifikasi, serta penyusunan laporan harus terus diasah agar proses DVI di lapangan dapat berlangsung optimal.
Kegiatan ini turut menghadirkan pemateri dari BPBD Sulawesi Tenggara, Dody Rizal Puuwawoa, S.E, yang membawakan materi mengenai mitigasi serta manajemen kebencanaan.
Kehadirannya diharapkan memperkaya perspektif peserta, terutama dalam memahami pola koordinasi antara aparat kepolisian dan lembaga kebencanaan daerah.
S
ementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, AKP Dr. Richard Richardo N., S.H., M.M., menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan Latkatpuan skala besar ini.
“Pelatihan ini merupakan bagian dari program pengembangan kapasitas tenaga kesehatan Polri, khususnya dalam kemampuan teknis dan pemahaman prosedural DVI sebagai salah satu kompetensi penting dalam penanganan korban bencana,” ungkapnya.
