HEADLINE NEWSKendariMETRO KOTANEWSWISATA

Perpustakaan Internasional di Sultra Bakal Didesain Jadi Wisata Edukasi

535
×

Perpustakaan Internasional di Sultra Bakal Didesain Jadi Wisata Edukasi

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Cipta Karya Bina Kontruksi dan Tata Ruang Sultra Fahri Yamsul. (Foto : Rahmat R/Mediakendari/A)

Reporter : Rahmat R.

Editor : Taya

KENDARI – Perpustakaan Internasional yang bakal dibangun Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara melalui Dinas Cipta Karya, Bina Kontruksi dan Tata Ruang Sultra pada tahun 2019 ini akan segera memasuki tahap lelang.

Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Kontruksi dan Tata Ruang Sultra, Fahri Yamsul mengatakan gedung Perpustakaan Internasional tersebut akan dilelang pada Juni 2019 mendatang.

Saat ini masih menunggu Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG) karena gedung Perpustakaan Internasional akan dibangun di atas delapan lantai.

TABG yang digunakan juga yang punya keahlian dalam pembangunan perpustakaan,” ungkapnya saya ditemui di ruang kerjanya, Senin (6/5/2019).

“Juni diusahakan sudah lelang. Juli sudah bisa ground breaking Insya Allah,” sambungnya.

Target pekerjaan tersebut, lanjut Fahri, diperkirakan tiga tahun, namun jika anggaran telah siap, maka bisa diselesaikan hanya dua tahun.

Sebelumnya, Fahri telah melakukan studi komparasi di Inggris pada 2018 lalu tentang tata kelola perpustakaan.

“Yang kita lihat adalah bagaimana daya tarik membaca masyarakat, kayak Inggris Perpustakaan dijadikan seperti wisata edukasi jadi orang-orang nyaman untuk ke perpustakaan. Inilah yang akan kita lakukan di Sultra,” jelas Fahri.

Ketua Perbasasi Sultra ini mengatakan, perpustakaan Internasional dengan memanfaatkan semua utilitas gedung seperti taman perpustakaan dan sudut gedung yang akan disulap menjadi tempat baca. Meski demikian, Menurut Fahri, soal desain gedung sesuai dengan ide awal Gubernur Sultra, Ali Mazi.

“Kita akan menciptakan perpustakaan dengan desain wisata edukasi, jadi biar tamannya juga bisa dimanfaatkan untuk membaca karena kita ingin merubah mind set masyarakat, bahwa perpustakaan itu adalah wisata edukasi,” tukasnya. (A)

You cannot copy content of this page