NEWS

Persoalan Sengketa Tanah Jadi Aduan Warga Ranomeeto di Jumat Curhat Polda Sultra

545
×

Persoalan Sengketa Tanah Jadi Aduan Warga Ranomeeto di Jumat Curhat Polda Sultra

Sebarkan artikel ini
Wakapolda Sultra (kiri) saat mengelar Jumat Curhat untuk mendengar secara langsung keluhan masyarakat

KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – – Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) kembali turun ke masyarakat salam rangka mendengar keluhan warga secara langsung.

Lokasi kali ini berlangsung di Desa Kotabangun, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) yang bertempat di salah satu Warung Kopi pada Jumat, (10/03/2023),l.

Kegiatan Jumat curhat dibuka langsung oleh Wakapolda Sultra Brigjen Pol Drs. Waris Agono, M.Si bersama Irwasda Kombes Pol. Yun Imanullah, S.I.K dan turut diikuti oleh jajaran pejabat utama Polda Sultra.

Beberapa hal yang disampaikan oleh masyarakat salah satunya warga Desa Langgea bernama Sefo yang berada di sekitar gerbang perbatasan Ranomeeto, adalah balapan liar yang dilakukan oleh anak-anak muda setiap malam Minggu, balapan tersebut dilakukan pada dini hari sehingga mengganggu tidur dan ketenangan masyarakat sekitar gerbang.

Selain itu di Kecamatan Ranomeeto adalah masalah terkait dengan sertifikat tanah yang tumpang tindih sehingga saling klaim antar pemilik lahan.

Brigjen Pol. Drs. Waris Agono, M.Si mengatakan beberapa hari lalu petugas kepolisian dari Polresta Kendari sudah melakukan razia dan menjaring hingga puluhan sepeda motor yang melakukan balapan liar dan menggunakan knalpot ‘Bogar’.

“Sudah ada yang kita tangkap, kita akan kembali melakukan razia pengguna knalpot bogar, ” Kata Wakapolda.

Menanggapi soal masalah tanah, Wakapolda menegaskan perkara tersebut dapat diselesaikan secara perdata maupun pidana.

“Banyak tanah sekarang menjadi sengketa, karena pada beberapa puluh tahun lalu belum ada industri maupun pertambangan sehingga tanah tak begitu berharga, ” ujarnya.

Diluar menanggapi curhatan warga, Brigjen Waris mengapresiasi toleransi beragama antar umat Islam dan Kristen di Kecamatan Ranomeeto, dimana banyak gereja yang berderetan dan terdapat masjid yang saling berhadapan.

“Toleransi beragama tentunya ini peran dari tokoh agama dan tokoh masyarakat sehingga tetap terjalin toleransi yang kokoh, ” pungkasnya

Reporter : Muhammad Ismail

You cannot copy content of this page