Reporter: Kardin
Editor : Kang Upi
KENDARI – Setelah dinyatakan lolos dari seleksi administrasi oleh Panitia Seleksi (Pansel), kini Abdul Rahman melaju ke tahap uji kompetensi pada tes Calon Pimpinan (Capim) KPK.
Ketua Peradi Kendari ini memiliki alasan sendiri untuk masuk sebagai pimpinan KPK, salah satunya untuk menyelamatkan Sulawesi Tenggara (Sultra) yang telah masuk zona merah terkait kasus korupsi di Indonesia.
Katanya, Sultra merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kepala daerahnya terbanyak tersandung kasus korupsi. Hal itu dibuktikan ada beberapa pejabat daerah telah ditangkap oleh lembaga anti rasuah tersebut.
“Di Sultra ini banyak ditangkap kepala daerahnya, itu mulai dari gubernurnya, wali kotanya, bupatinya, mantan wali kotanya,” ujar Rahman di Kendari, pada Minggu malam (14/7/2019).
Olehnya itu, katanya, dengan kehadirannya kelak di KPK, sebisa mungkin dirinya akan meminimalisir dengan cara memperkuat pencegahan dan monitoring.
Baca Juga:
- Jambore PKK di Konawe Dimeriahkan dengan Pameran UMKM yang Kenalkan Produk Lokal
- Perkara Barang Kesayangan Mau Dijual, Pemuda di Baubau Tega Membom Keluarganya Sendiri
- Sosialisasikan KIE Rawan Bencana 2024, BPBD Konsel Ingin Masyarakat Cepat Tanggap
- Apresiasi PKK Konawe Selenggarakan Jambore PKK, Ketua PKK Sultra : Kita Siapkan Satu Program Unggulan untuk 2024
- Pj Gubernur Sultra Disajikan Pesta Rakyat Saat Kunker ke Buton Tengah
- Pj Gubernur Sultra Resmikan Kantor Bupati dan Salurkan Bantuan Beasiswa di Buton Tengah
“Pencegahan dan monitoring harus diperkuat, penangkapan dan OTT itu adalah jalan terakhir,” tuturnya.
Untuk seleksi berikutnya yakni uji kompetensi, lanjutnya, para peserta akan diuji terkait pemahaman formil dan materil tentang pemberantasan tindak pidana korupsi secara meluas.
“Jadi di situ akan ada pemikiran, inovasi dan penerobosan terbaru agar tindak pidana korupsi ke depan bisa berkurang,” pungkasnya. (A)