Reporter: Kardin
Editor : Kang Upi
KENDARI – Setelah dinyatakan lolos dari seleksi administrasi oleh Panitia Seleksi (Pansel), kini Abdul Rahman melaju ke tahap uji kompetensi pada tes Calon Pimpinan (Capim) KPK.
Ketua Peradi Kendari ini memiliki alasan sendiri untuk masuk sebagai pimpinan KPK, salah satunya untuk menyelamatkan Sulawesi Tenggara (Sultra) yang telah masuk zona merah terkait kasus korupsi di Indonesia.
Katanya, Sultra merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kepala daerahnya terbanyak tersandung kasus korupsi. Hal itu dibuktikan ada beberapa pejabat daerah telah ditangkap oleh lembaga anti rasuah tersebut.
“Di Sultra ini banyak ditangkap kepala daerahnya, itu mulai dari gubernurnya, wali kotanya, bupatinya, mantan wali kotanya,” ujar Rahman di Kendari, pada Minggu malam (14/7/2019).
Olehnya itu, katanya, dengan kehadirannya kelak di KPK, sebisa mungkin dirinya akan meminimalisir dengan cara memperkuat pencegahan dan monitoring.
Baca Juga:
- Hadiri Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-XXVIII 2024 di Surabaya, Pj Bupati Konawe: Mari Bersatu Bangkitkan Spirit Pembangunan Daerah
- PT GKP Hadir Dalam Pekan Produk Unggulan Sultra, Pajang Produk UMKM Binaannya
- Pj Gubernur Sultra Hadiri Rakornas Penanggulangan Bencana 2024, Ini Arahan yang Disampaikan Wapres Ma’ruf Amin
- Petugas PPK dan KPPS yang Sakit Saat Pemilu Peroleh Santunan dari KPU baubau
- Masyarakat Pulau Cempedak Minta Solusi Terkait Dampak Ombak Selat Akibat Dilintasi Kapal Cepat
- Dukungan Masyarakat untuk Pj Bupati Harmin Ramba agar Maju Calon Bupati Terus Menggema di Keluaga Barata Ihana
“Pencegahan dan monitoring harus diperkuat, penangkapan dan OTT itu adalah jalan terakhir,” tuturnya.
Untuk seleksi berikutnya yakni uji kompetensi, lanjutnya, para peserta akan diuji terkait pemahaman formil dan materil tentang pemberantasan tindak pidana korupsi secara meluas.
“Jadi di situ akan ada pemikiran, inovasi dan penerobosan terbaru agar tindak pidana korupsi ke depan bisa berkurang,” pungkasnya. (A)