NEWSPOLITIKWAKATOBI

Pilkada Wakatobi, Arhawi Mengaku Masih Single

652
Ketgam: Calon Petahana Pilkada Wakatobi, Arhawi. Foto: MEDIAKENDARI.com/Asrul Hamdi/b

Reporter: Asrul Hamdi
Editor: Kardin

WAKATOBI – Kembali maju sebagai Calon Bupati Wakatobi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) September 2020 mendatang, Arhawi yang masih menjabat sebagai Bupati Wakatobi itu optimis mendapat Partai Golongan Karya (Golkar) sebagai kendaraan politiknya.

Meski ada tahapan yang harus dilalui dalam proses perekrutan, sebelum memutuskan siapa yang akan mendapat Surat Keputusan (SK) untuk menggunakan Partai Golkar sebagai kendaraan politik, tetapi Arhawi sangat optimis mendapat rekomendasi itu.

“Hari ini tahapan itu sudah mulai. Kita berharap akhir Februari sudah ada hasilnya. Tetapi khusus untuk Kabupaten Wakatobi, saya optimis Golkar tidak akan bergeser karena ada kader sekaligus Ketua DPD II,” cetusnya, Selasa 11 Februari 2020.

Kendati demikian, Arhawi terus membangun komunikasi dengan partai politik yang memiliki kursi pada Pemilu 2019. Hal tersebut diakuinya setelah mendaftar di beberapa partai yang melakukan penjaringan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Wakatobi.

“Saya berinisiatif untuk mendaftar di semua Partai Politik lain, kalau keputusan itu tidak berpihak pada saya maka itu hak politik masing-masing partai. Jelas, niat baik untuk koalisi sudah ditunjukan,” jelasnya.

Terkait isu yang berkembang di masyarakat bahwa dirinya akan berpasangan dengan Istri Hugua yang merupakan mantan Bupati Wakatobi dua periode, Ratna Lada Hugua, Arhawi menegaskan bahwa dirinya masih dalam status single (sendiri).

“Sampai hari ini saya masih single untuk 2020. Ada wakil saya yang masih aktif, mengambil inisiatif untuk menceraikan saya. Saya pun juga akan mencari pendamping yang baru,” imbuhnya.

Sesuai hasil perolehan kursi dan dapat mengusung pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi adalah Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Arhawi menambahkan bahwa tanpa koalisipun Golkar tetap mempersiapkan diri.

“Kalaupun pada akhirnya kita bisa berkoalisi tapi mereka mendorong wakil, kami di Golkar tanpa koalisipun tetap mempersiapkan diri untuk maju di 2020,” tutupnya. (b)

You cannot copy content of this page

Exit mobile version