Reporter: Muh Ardiansyah Rahman
KENDARI – Sebanyak 6.846 personel yang tergabung TNI/Polri dan instansi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) diturunkan dalam Operasi Ketupat selama dua pekan sejak 6 hingga 17 Mei 2021.
Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi mengatakan, Operasi Ketupat dilaksanakan agar masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan rasa aman dan nyaman serta terhindar dari bahaya Covid-19.
Ali Mazi yang membacakan amanat Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, Operasi Ketupat pada tahun ini bakal dititik beratkan kepada kebijakan pemerintah terkait larangan mudik.
“Karena dipastikan dalam perayaan Idul Fitri kali ini akan terjadi peningkatan aktivitas masyarakat dalam bentuk kegiatan ibadah dan kegiatan di sektor ekonomi,” kata Ali Mazi saat memimpin apel gelar pasukan, Rabu, 5 Mei 2021.
Gubernur Sultra menambahkan, di tengah situasi pandemi Covid-19, seluruh instansi terkait harus mampu memberikan jaminan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat agar mudik tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
“Menjelang hari raya Idul Fitri 1442 H, trend angka kasus pandemi covid-19 mengalami kenaikan. Operasi Ketupat 2021 harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, kasus Covid-19 ini harus kita waspadai,” ungkapnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sultra, Kombes Pol ). Ferry Walintukan mengungkapkan bahwa dalam keterlibatan personil gabungan pengamanan hari raya maupun mudik selama 12 hari, dengan mendirikan 70 pos.
“Kita akan melaksanakan operasi Ketupat Anoa selama 12 hari 6-17 Mei 2021 dengan melibatkan 3.432 personil Polri, TNI 1.286 personil, dan instansi lain 2.146,” ungkapnya. (C)