Reporter: Safrudin Darma
Editor : Taya
BURUNGA – Program unggulan berbasis kawasan dengan fokus pengembangan potensi komoditas organik di Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara diantaranya kelapa, mete, padi dan rumput laut kini dipaparkan di Kementerian Perdagangan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional yang dilaksanakan di salah satu hotel di Nusa Dua, Bali (10/7/2019).
Tenaga Ahli Bupati Butur, Musyida Arifin, Dr. Anas Nikoyan, Camat Kulisusu Barat dan Kepala Desa Kasulatombi turut ambil bagian dalam pemaparan program tersebut. Mereka mendapat apresiasi dari peserta yang terdiri dari produsen dan eksportir di Bali.
“Program organik yang laksanakan Pemkab Butur berdasarkan potensi lokal daerah yang cukup besar dan tradisi organik yang sudah dilaksanakan turun temurun dengan varietas unggul,” jelas Musyida Arifin.
Musyida mengatakan padi organik yang kini dikembangkan adalah padi organik yang berwarna merah dan hitam yang merupakan sumber pangan fungsional yang bermanfaat bagi kesehatan.
Baca Juga :
- Lulo Hingga Tiga Lapis dan Goyang Garuda Paslon HADIR buat Meledak Acara Silaturahmi di Anggaberi
- Malik Pagala, Karim Dama, Jumrin Pagala, Masrid Laguna, Taswin Pagala, Ambo Rusman dan Hj Julaeha Targetkan Kemenangan HADIR di Anggaberi 95 Persen
- Tokoh Kecamatan Anggaberi Optimis Menangkan Paslon Kada Harmin dan Dessy Bakal Terpilih di Pilkada Konawe 2024
- Cabup Harmin Ramba Hadiri Maulid Nabi Muhammad SAW di Kecamatan Konawe
- Sekda Ferdinand, Pj Bupati Konawe dalam Launching Sistem Kearsipan SRIKANDI
- Bacabup HADIR Dessy Indah Rachmat Diberi Penghargaan Tokoh Politik Inspiratif
“Salah satu keunggulan beras organik di Butur pulen dan gurih dan tidak basi disimpan empat hari tanpa perlakuan,” jelasnya.
Korporasi petani dalam bentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bersama diharapkan memberikan nilai tambah bagi petani. Saat ini lanjut Musyida, telah terbentuk enam BUMDes bersama di Buton Utara yang dilakukan melalui musyawarah antar desa dengan menyerahkan modal penyertaan dari masing-masing desa
“Harapannya petani adalah pemilik dan penerima manfaat dari pengembangan komoditas ini,” tutupnya.(a)